Kejadian 49:1-28: Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya

Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya​.

Setelah belajar perikop Yakub Memberkati Manasye dan Efraim, sekarang kita belajar perikop Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 49:1-28 dengan judul perikop Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya).

Kita belajar perikop Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Perkataan Yakub yang Penghabisan Kepada Anak-anaknya (Kitab Kejadian 49:1-28)


Gen 49:1 Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari.

Gen 49:2 Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.


Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul ... dan dengarlah ..." Di dalam wejangan perpisahan kepada putra-putranya, Yakub tampil sebagai nabi luar biasa yang berbicara dalam bahasa inspirasi yang puitis.

Dia memanggil setiap putranya bergiliran ke tepi pembaringannya untuk mendengarkan kata-kata berkat, teguran atau kutukan.

Di dalam setiap kasus, dia memilih satu ciri khas tertentu sebagai penilaian terhadap orang itu dan kelompok keluarganya.

Kata-kata Yakub merupakan nubuat mengenai perkembangan pada masa depan berdasarkan pemahaman sang ayah akan sifat setiap putranya.

Mereka memahami, bahwa ucapan-ucapan resmi ayah mereka itu merupakan nubuat yang penting dan menentukan.

Gen 49:3 Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.

Gen 49:4 Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!


Ruben, putra sulung dari Lea, telah memiliki keunggulan di antara saudara-saudaranya.

Namun, dia kehilangan hak-hak alaminya.

Kedudukannya sebagai anak sulung yang diutamakan diberikan kepada Yusuf.

Kehormatan sebagai imam dialihkan kepada anak-anak Lewi.

Haknya untuk menjadi pemimpin suku-suku Israel, yaitu haknya sebagai raja, akan diserahkan kepada Yehuda.

Dengan demikian, Ruben yang diberkahi dengan martabat, hak-hak sebagai anak sulung dan kelebihan-kelebihan alamiah, akan kehilangan setiap kesempatan untuk menduduki kursi pimpinan dan memiliki pengaruh karena ketidakmantapan wataknya.

Dosanya yang memalukan dengan Bilha, merupakan bukti kelemahan moral yang berarti kehancuran, nafsunya yang tidak terkendali (membual sebagai air) di dalam bahasa Ibrani dilukiskan sebagai "air terjun tak tertahankan yang jatuh ke dalam arus berbuih" (ay. 4).

Sekalipun mampu memiliki mimpi dan rencana serta maksud baik, dia tidak bisa diandalkan untuk mewujudkan semua itu hingga tuntas.

Gen 49:5 Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan.

Gen 49:6 Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.

Gen 49:7 Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.


Simeon dan Lewi, putra kedua dan ketiga Yakub dari Lea, adalah dua bersaudara yang senang kekerasan.

Si ayah tua tidak pernah dapat melupakan kekejaman mereka membantai penduduk Sikhem.

Mereka menunjukkan watak mereka yang sesungguhnya pada hari itu, ketika dengan kejam mereka menyerbu, dan menghancurkan orang-orang yang sebelumnya mereka lumpuhkan melalui strategi dan penipuan.

Ketika itu, mereka ditegur oleh ayah mereka.

Kini, ketika si ayah terbaring di pembaringannya menjelang kematian, mereka mendengar kata-kata kutukan yang tajam darinya: "Aku akan membagikan mereka di antara anak-anak Yakub, dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel" (ay. 7b).

Mereka tidak akan memiliki wilayah yang menjadi milik mereka sendiri, tetapi akan tersebar di antara suku lainnya.

Di Kanaan, kutukan ini terwujud; suku Simeon tertelan oleh suku Yehuda; suku Lewi tidak menerima wilayah, namun melayani sebagai imam di bait suci dan guru di Israel.

Gen 49:8 Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.

Gen 49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?

Gen 49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.


Yehuda, putra keempat Yakub dari Lea, menerima pujian total yang pertama dari ayah yang sudah tua itu.

Yehuda adalah orang yang melanjutkan pengharapan Israel dalam dirinya.

Tanpa memiliki hak kesulungan, martabat luar biasa, ataupun kekuatan rohani, dia akan tampil sebagai pemimpin yang berkuasa dari sebuah umat yang akan mengagumi dan memuji dirinya dengan penuh semangat. (Yehuda artinya memuji).

Dia akan ditakuti oleh musuh-musuhnya, sebab bagaikan seekor singa, dia akan terus mengejar mangsanya, hingga mencapai kemenangan.

Kemudian, setelah menyelesaikan tugasnya, dia akan kembali untuk beristirahat di dalam bentengnya di gunung, sehingga dia akan sulit untuk dikalahkan.

Dia akan memegang dengan kuat tongkat kerajaan, yang melambangkan kekuasaannya selaku seorang pejuang, raja dan hakim.

Bangsa mana saja dapat berbahagia, aman dan terhormat, jika Yehuda menjadi pemimpin dan pelindungnya.

Gen 49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Gen 49:12 Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.


Damai sejahtera, kelimpahan dan kemakmuran akan dialami negeri Yehuda.

Pokok-pokok anggur akan demikian banyak buahnya, sehingga seorang pengendara kuda dapat mengikatkan tali kekang kudanya ke carang-carang yang besar dari pohon tersebut sambil menikmati buah yang ranum itu.

Minuman anggur akan demikian berlimpah, sehingga orang bisa mencuci pakaian di dalamnya, jika mau.

Buah anggur pilihan akan memberikan kenikmatan tersendiri.

Mata Yehuda akan merah karena anggur (ay. 12), bukan berarti karena minum anggur berlebihan, melainkan berarti matanya "cemerlang dengan kemakmuran" (NBC), dan giginya akan putih karena susu, maksudnya negeri Yehuda akan sangat diberkati.

Frasa sampai dia datang yang berhak atasnya, diucapkan oleh Yakub di tengah-tengah gambaran nubuatnya mengenai tempat Yehuda di dalam rencana Allah.

Bagi kita, kecemerlangan luar biasa dari nubuatnya sangat diperhebat oleh kenyataan, bahwa sejak zaman dahulu nubuat ini dianggap sebagai pesan Mesianis.

Frasa Ibraninya dapat diterjemahkan menjadi sampai dia datang yang berhak atasnya, atau hingga Silo datang.

Dalam terjemahan yang mana pun, acuan utamanya pasti pada Yehuda, tetapi akhirnya Sang Mesiaslah yang sebenarnya akan datang.

Dengan kata lain, kuasa tertinggi tidak akan pernah lepas dari Yehuda, hingga Dia yang berhak untuk memerintah itu datang.

Nubuat, sampai dia datang yang berhak atasnya, diulang kembali di Yehezkiel 21:27.

Jika tafsiran ini benar, maka perkataan Yakub ini merupakan salah satu janji paling awal mengenai Mesias.

Yang mampu dilihat oleh Yakub adalah sebuah gambaran yang jelas mengenai warisan Yehuda.

Namun, perwujudan penuh dari maksud-maksud Allah, tidak akan tercapai sebelum pemimpin yang sempurna, yaitu Mesias, memberlakukan kedaulatan mutlak.

Untung sekali, Perjanjian Lama menyajikan sebuah garis nubuat yang jelas - yang diawali di Kejadian 3:15 dan berkesinambungan terus melalui Mazmur dan Kitab para nabi - mengenai kedatangan Mesias untuk memerintah sebagai Raja di atas segala raja.

Yakub melihat Yehuda sebagai leluhur dari suku rajani, yang akan menguasai dan memimpin semua orang lain.

Melalui saat-saat yang sulit dan penuh bencana, Allah akan menjaga agar tongkat pimpinan tetap berada pada suku Yehuda, hingga pemimpin yang sempurna, Mesias, datang.

Gen 49:13 Zebulon akan diam di tepi pantai laut, ia akan menjadi pangkalan kapal, dan batasnya akan bersisi dengan Sidon.

Zebulon, putra keenam Yakub dari Lea, akan ditempatkan di dalam situasi di mana kegiatan dan kemakmuran komersial dapat terwujud.

Nubuat ini bisa berarti wilayah yang berada di sepanjang pantai akan dimiliki oleh suku Zebulon.

Atau, mungkin yang dimaksudkan adalah, bahwa kemakmuran akan dialami oleh keturunan Zebulon akibat dekatnya hubungan mereka dengan orang Fenesia yang memiliki akses tak terbatas ke jalur-jalur perdagangan.

Yakub menyebutkan, bahwa di tempat tersebut ada Sidon.

Juga ada kemungkinan, bahwa nubuat Yakub ini belum tergenapi sepenuhnya ketika negeri yang dijanjikan itu dibagi.

Di dalam nyanyian Debora (Hak. 5), orang suku Zebulon memperoleh pujian hangat atas keberanian mereka melawan Sisera dan pasukannya.

Gen 49:14 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,

Gen 49:15 ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi.


Isakhar, putra kelima Yakub dari Lea, dikemukakan sebagai orang yang kuat bagaikan keledai yang mengasihi ketenangan dan kedamaian.

Kata hamor, yang secara harfiah artinya bertulang kuat, bukan mengacu kepada hewan yang liar dan sangat bersemangat, sehingga menarik perhatian penonton.

Justru sebaliknya, istilah ini menunjuk kepada seekor hewan beban berkekuatan besar yang tunduk kepada kuk yang menyakitkan tanpa mengeluh, agar dapat bebas untuk beristirahat dengan santai dan nyaman.

Dengan demikian, Yakub menubuatkan, bahwa suku Isakhar akan tunduk kepada bangsa-bangsa di Kanaan yang menyerbu dan akan menjajah mereka.

Suku Isakhar tidak melawan, tetapi akan dengan sukarela tunduk untuk menjadi budak dari bangsa-bangsa di negeri itu.

Mereka memilih dipermalukan dan diperbudak daripada melawan dengan berani.

Gen 49:16 Adapun Dan, ia akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku Israel.

Gen 49:17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.

Gen 49:18 Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.


Dan, putra pertama Bilha, akan menjadi pembela yang kuat dari bangsanya.

Dia akan membela kepentingan mereka, serta melindungi dan menolong bangsanya di dalam perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Suku itu akan kecil, tetapi mereka akan ditakuti oleh bangsa-bangsa yang berusaha untuk menjajah.

Yakub menyebut Dan sebagai ular di jalan (ay. 17) untuk mengadakan teror dan melukai lawan secara mematikan dengan cepat.

Kata Ibrani nãhãsh bukan hanya berarti ular di tengah rumput, tetapi hewan melata yang racunnya sangat berbahaya.

Maksudnya, Dan akan merupakan musuh yang sangat berbahaya bagi lawan-lawannya.

Di kemudian hari suku Dan menggenapi nubuat ini dengan ketepatan yang menakjubkan.

Sesudah tinggal sesaat di wilayah mereka, suku Dan bergerak ke utara dan menduduki perbatasan Israel yang paling utara.

Mereka ini tidak pernah mencolok dalam hal rohani.

Pada tahun 931 sM, Yerobeam mendirikan sebuah patung anak lembu emas di Dan untuk memberikan kesempatan bagi penyembahan berhala.

Gen 49:19 Gad, ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka.

Gad adalah putra pertama dari Zilpa, budak perempuan Lea.

Sang leluhur yang sudah tua itu mengetahui, bahwa semangat suka berperang dan berani dari Gad, akan merupakan bantuan yang kuat bagi bangsanya selama hidup di Kanaan.

Yakub menubuatkan, bahwa Gad akan memerlukan seluruh kecerdikan, keberanian dan kegigihannya di dalam bertempur, sebab dia akan diganggu terus oleh suku-suku padang gurun yang menyerang.

Gerombolan-gerombolan yang berkeliaran akan menekan.

Yakub memanfaatkan permainan kata - Gad yang artinya sebuah pasukan - untuk menunjuk kepada keganasan dan kekejaman para penyerbu dari gurun itu.

Dia menubuatkan, bahwa Gad akan menang dan sanggup mengusir musuh-musuh tersebut.

Sesudah menduduki Kanaan, suku Gad ditempatkan di sisi timur Sungai Yordan.

Gen 49:20 Asyer, makanannya akan limpah mewah dan ia akan memberikan santapan raja-raja.

Asyer, putra kedua Zilpa, mempunyai nama yang berarti bahagia.

Yakub melukiskan dia sebagai berada di tanah yang subur di mana gandum dan anggur serta minyak, akan dihasilkan dengan berkelimpahan.

Dia akan makmur dan memperoleh kekayaan.

Makanan lezat yang dihasilkannya akan layak untuk meja makan raja. (Bahkan raja Tirus dan Sidon akan menginginkannya).

Suku Asyer melihat penggenapan nubuat tersebut.

Gen 49:21 Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah.

Naftali, putra kedua Bilha, akan menunjukkan kasih yang luar biasa terhadap kebebasan; dia adalah rusa betina yang terlepas, menurut Yakub.

Ilustrasi ini melukiskan hewan liar, cepat, namun cantik yang menyenangi kebebasan yang disediakan oleh lembah-lembah penuh pohon, dan lembah-lembah yang terbuka.

Naftali akan menikmati alam ciptaan Allah.

Ia akan melahirkan anak-anak indah, mungkin mengacu kepada wejangan-wejangan fasih dan bermanfaat yang akan dihasilkan orang-orang dari sukunya.

Barak, karena keberaniannya akan menjadi salah satu teladan suku mereka.

Dalam Hakim-Hakim 5:18 dikatakan: "Suku Zebulon ialah bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya, demikian juga suku Naftali."

Gen 49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.

Yusuf, putra pertama Rahel, menerima pujian tertinggi di antara saudara-suadaranya.

Sebagai orang yang memiliki visi, mimpi dan kekuatan moral spiritual, dia merupakan teladan dari segala sesuatu yang terbaik dalam kehidupan Perjanjian Lama.

Di dalam berbagai peranannya sebagai putra, saudara, budak dan pengelola, dia menunjukkan watak unggulnya melalui kesetiaannya yang tidak goyah kepada Allahnya.

Yakub menyebut Yusuf sebagai pohon buah-buahan yang muda. Kata Ibrani parâ (cabang pohon yang penuh buah) merupakan sebuah permainan kata dari Efraim.

Yang dimaksudkan adalah sebuah pohon (anggur) yang tumbuh dengan cepat, penuh vitalitas dan semangat remaja.

Karena ditanam di samping sebuah air mancur yang besar (mata air), pohon itu bisa terus bertumbuh dan menghasilkan buah.

Di wilayah yang kering, air membedakan antara kesuburan dan kemandulan.

Kelembaban berarti kesuburan.

Pohon yang diperkuat seperti ini dapat diharapkan akan mengeluarkan cabang-cabang melewati tembok untuk memberikan kelimpahan buahnya kepada orang-orang di bumi.

Gen 49:23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,

Karena kemakmuran yang luar biasa ini, Yusuf akan mengalami hidup yang penuh iri hati dan permusuhan.

Pemanah-pemanah akan sibuk dalam serangan-serangan gigih mereka.

Hal ini sudah terjadi pada masa kecil Yusuf, ketika saudara-saudaranya, yang benci akibat iri hati, berusaha menghancurkan dirinya.

Bertahun-tahun kemudian, di negeri Kanaan, suku Efraim dan Manasye, akan menghadapi perlawanan dan penganiayaan.

Mereka pasti memiliki iman yang hidup kepada Yehovah, yang telah membuktikan diri-Nya sebagai Allah yang mampu menyediakan segala sesuatu yang diperlukan.

Yusuf mengenal Dia dan telah bersandar pada-Nya dalam setiap situasi darurat.

Mengusiknya ... memanahnya ... menyerbunya, merupakan terjemahan tiga buah kata Ibrani.

Mãrar, di dalam bentuk piel artinya: menghasut, membenci, mengusik.

Pemakaian bentuk piel ini, ditambah dengan kata rãhab menambah intensitas dari tindakannya dan menunjukkan, bahwa itu dilakukan berulang-ulang.

Kata ketiga, sãtam, mengandung pengertian kebencian yang mendalam seiring dengan penganiayaan yang aktif.

Gen 49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

Gen 49:25 oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.


Panahnya tetap kokoh. Di dalam kemenangan-kemenangan Yusuf terdapat bukti tentang busur panah yang kokoh dan tangan yang tangkas, kekuatan khusus yang dianugerahkan Tuhan.

Yakub menubuatkan, bahwa pertolongan adikodrati yang sama ini dapat diharapkan di bukit-bukit Palestina.

Kata yang diterjemahkan menjadi kokoh dapat juga diterjemahkan menjadi: tidak berubah, bertahan terus, atau senantiasa mengalir.

Yakub memakai gelar Yang Mahakuat pelindung Yakub ... Allah ayahmu, dan Allah Yang Mahakuasa (El Shadday), untuk melukiskan tangan yang demikian kuat, demikian dapat diandalkan, demikian cepat dan tangkas, sehingga tidak ada lawan yang bisa bertahan.

Dengan iman yang sederhana, dia mempercayakan suku Yusuf ke dalam tangan ilahi, dan dengan iman yang pasti, dia menubuatkan berbagai kemenangan tertentu atas musuh yang menanti mereka.

Di samping kekuatan-kekuatan khusus untuk mengalahkan lawan, keturunan Yusuf memperoleh kepastian tentang berkat yang berkelimpahan.

Dari atas, mereka akan mendapat berlimpah hujan dan embun. Dari bawah, tanah akan menyediakan bahan-bahan yang akan menghasilkan makanan dan panen besar.

Melalui karunia ilahi yang khusus, kesuburan di antara manusia dan hewan, akan memelihara kesuburan keluarga itu tanpa henti.

Gen 49:26 Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.

Singkatnya, Yusuf akan senantiasa dipandang sebagai orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya (menurut Authorized Version berbeda dengan saudara-saudaranya).

Kata Ibrani nezîr, menunjuk kepada orang yang dipisahkan, atau orang yang dipisahkan atau dikhususkan untuk tugas-tugas mulia.

Seorang Nazir adalah seorang yang telah dipersembahkan kepada Allah dan melalui nazar khusus senantiasa terikat untuk mengabdi kepada-Nya.

Efraim, putranya, akan memiliki sifat-sifat yang mendatangkan pengabdian kudus untuk menggenapi maksud Allah bagi orang yang dipilih Allah untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang ditunjukkan dengan demikian indah oleh Yusuf.

Dia merupakan yang teristimewa di antara suku-suku Israel.

Gen 49:27 Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya."

Benyamin, putra bungsu Rahel, dilukiskan sebagai serigala yang galak, dan berbahaya yang bisa mengakibatkan kerusakan besar.

Serigala itu bergerak secara tekun dan diam-diam.

Pada malam hari dia menyusup diam-diam ke tengah-tengah kawasan domba dan membawa lari rampasannya.

Kata Ibrani tãraf berarti mencabik-cabik. Yang dimaksudkan adalah kekejaman yang hebat.

Serigala malam itu bisa sama galak dan buasnya dengan serigala siang.

Setiap saat mereka siap untuk melakukan bisnis dahsyat dengan perilaku tidak manusiawi itu.

Ehud, Saul, dan Yonatan adalah keturunan yang kemudian dari suku Benyamin yang memberikan bukti tentang kekuatan mereka untuk berperang.

Suku ini menjadi terkenal sebagai ahli panah dan ketepel (bdg. Hak. 5:14; 20:16).

Gen 49:28 Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya; dan itulah yang dikatakan ayahnya kepada mereka, ketika ia memberkati mereka; tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing.

Perikop Selanjutnya: Yakub meninggal dan dikuburkan.

Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel