Keluaran 25:1-9: Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus

Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus​.

Setelah belajar perikop Musa di Gunung Sinai, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 25:1-9 dengan judul perikop Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus).

Kita belajar perikop Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus (Kitab Keluaran 25:1-9)


Exo 25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

Exo 25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.


2. Persembahan. Harfiahnya: diangkat.

Suatu pemberian yang diangkat dari antara harta milik seseorang untuk diberikan kepada Allah.

Exo 25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

3. Tembaga. Sebetulnya yang dimaksudkan adalah perunggu.

Tembaga modern, campuran perunggu dan seng, tidak dikenal pada zaman itu.

Perunggu ketika itu ialah tembaga yang diperkeras dengan timah, dan dipakai secara luas hingga digantikan oleh besi.

Exo 25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;

4. Corak yang tepat dari warna-warna yang disebutkan itu sulit untuk ditentukan.

Ungu tua merupakan warna yang dekat dengan warna ungu biru atau lembayung, sedangkan ungu muda lebih dekat dengan warna ungu merah.

Kedua warna ini sangat mahal dan dihargai tinggi karena kecemerlangannya.

Exo 25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

5. Kulit lumba-lumba. Arti dari kata Ibraninya tidak dapat dipastikan, dan berbagai tafsiran telah diusulkan: anjing laut (American Standard Version), kambing jantan (Revised Standard Version), ikan lumba-lumba (sebuah terjemahan Amerika).

Sebuah kata Arab yang bunyinya mirip berarti ikan lumba-lumba atau dugong.

Pandangan lain menyebutkan, bahwa yang dimaksudkan di sini adalah kata Mesir yang artinya adalah "kulit" (Moffatt).

Kulit lumba-lumba dikemukakan dalam Talmud, tetapi kecil kemungkinan bahwa inilah kulit yang digunakan.

Kayu penaga. Dijumpai secara luas di semenanjung Sinai, sejenis kayu yang sangat keras dan tahan lama.

Exo 25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,

Exo 25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

Exo 25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Exo 25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."


9. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu. Musa bukan hanya menerima petunjuk yang sangat rinci, tetapi dia pasti juga melihat sebuah pola atau contoh.

Di sinilah letak kesulitannya bagi kita; banyak hal yang membingungkan dalam petunjuk-petunjuk tersebut akan langsung jelas jika saja kita dapat melihat modelnya.

Oleh karena itu, dalam mempertimbangkan berbagai dugaan tentang bentuk sesungguhnya dan model bangunan bagi Kemah Suci, kita hanya dapat berusaha untuk menentukan mana yang tampaknya paling dapat diterima.

Petunjuk Tentang Pendirian Tempat Ibadah (25:8-27:21).

Nama-nama yang diberikan untuk bangunan yang biasanya disebut Kemah Suci itu banyak.

Bangunan itu disebut:
1. Kemah, biasanya mengacu kepada penutup bagian luarnya.
2. Kemah Pertemuan, yaitu kemah di mana Allah berjumpa dengan umat-Nya (27:21).
3. Kemah Saksi atau Kemah Kesaksian, sebab di dalamnya terdapat tabut dan Dasa Titah (25:16).
4. Tempat Tinggal dan Kemah Suci Tuhan (Bil. 16:9)
5. Kemah Suci tempat Hukum Allah (38:21)
6. Tempat Kudus (25:8).

Nama-nama seperti "rumah" dan "bait" (I Sam. 1:9; 3:3) juga dipakai, tetapi yang dimaksudkan adalah keadaan Kemah Suci yang sudah lebih mapan.

Nama yang umum dipakai ialah kemah, sebuah istilah yang oleh para penerjemah Inggris, diangkat menjadi istilah yang lebih luhur kesannya, yaitu Tabernacle, mengikuti peristilahan Vulgata Latin Tabernaculum.

Sekalipun di dalam teks tidak ada simbol yang dikaitkan dengan Kemah Suci, tidak diragukan lagi bahwa Kemah Suci bagi Israel, dan juga bagi kita, merupakan lambang dari berbagai kebenaran rohani yang besar.

Jelas diajarkan melalui Kemah Suci, bahwa Allah hadir di tengah-tengah umat-Nya.

Pada saat yang sama, Kemah Suci menunjukkan, bahwa Tuhan adalah Allah yang kudus di tengah-tengah bangsa yang penuh dosa, sebab seluruh tatanan Kemah Suci itu menjelaskan, bahwa "jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka" (Ibr. 9:8).

Dengan tabut yang berisi Kesaksian, Kemah Suci merupakan "saksi yang senantiasa hadir bagi berbagai klaim Allah dan kewajiban manusia" (Cambridge Bible).

Perikop Selanjutnya: Mengenai Tabut Perjanjian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel