Bilangan 15:22-31: Dosa Yang Tidak Disengaja

Dosa Yang Tidak Disengaja​.

Setelah belajar perikop Korban Api-apian dari Kitab Bilangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Dosa Yang Tidak Disengaja.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 15:22-31 dengan judul perikop Dosa Yang Tidak Disengaja).

Kita belajar perikop Dosa Yang Tidak Disengaja ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Dosa Yang Tidak Disengaja (Kitab Bilangan 15:22-31)


Num 15:22 "Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa,

Num 15:23 yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun,

Num 15:24 dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa.

Num 15:25 Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja, dan karena mereka telah membawa persembahan-persembahan mereka sebagai korban api-apian bagi TUHAN, juga korban penghapus dosa mereka di hadapan TUHAN, karena hal yang tidak disengaja itu.

Num 15:26 Segenap umat Israel akan beroleh pengampunan, juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, karena hal itu dilakukan oleh seluruh bangsa itu dengan tidak sengaja.

Num 15:27 Apabila satu orang saja berbuat dosa dengan tidak sengaja, maka haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa;

Num 15:28 dan imam haruslah mengadakan pendamaian di hadapan TUHAN bagi orang yang dengan tidak sengaja berbuat dosa itu, sehingga orang itu beroleh pengampunan karena telah diadakan pendamaian baginya.

Num 15:29 Baik bagi orang Israel asli maupun bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengah kamu, satu hukum saja berlaku bagi mereka berkenaan dengan orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja.

Num 15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,

Num 15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."


Gulungan Imamat Kedua (15:1-19:22).

Ciri utama dari bagian imamat ini dijumpai di pasal 16 dan 17 yang mengisahkan pemberontakan Korah dan akibatnya berupa tiga kali pembenaran atas imamat Harun.

Di sekeliling pembenaran Harun selaku imam ini dikemukakan beberapa masalah imamat yang lain (lih. garis besar).
Rincian Upacara Agama (15:1-41).

Rangkaian perintah sebelumnya (Im. 2:1-11) mengenai kurban sajian, tidak menyebutkan jumlah tertentu. Kini kita menghadapi bagian yang merinci takaran yang tepat (bdg. 23:13).

Dengan memandang ke depan kepada masa bangsa itu akan memakan makanan di Kanaan, Tuhan memberikan kepada mereka berbagai petunjuk tentang persembahan hasil pertama dari hasil jerih payah mereka.

Allah memberikan ketetapan untuk pengampunan dosa yang tidak disengaja - kasus-kasus di mana umat itu secara keseluruhan atau secara individu membuat pelanggaran secara tidak sengaja - berlandaskan pada kurban bakaran yang disertai darah pendamaian (ay. 22-31; bdg. Im. 4).

Namun, Allah juga menjelaskan, bahwa jika seorang bertindak dengan niat jahat, dia harus diusir dari antara umat itu dan menanggung sendiri kejahatannya.

Satu orang dirajam batu karena menolak perintah Allah mengenai pelaksanaan hari Sabat.

Beberapa orang berusaha untuk menyamakan hukuman yang keras ini dengan gagasan orang Farisi mengenai Sabat yang demikian dikecam oleh Kristus.

Kedua situasi tersebut berbeda.

Orang-orang Farisi menambahkan peraturan-peraturan Sabat dari hukum agama Yahudi yang tidak ada di dalam Perjanjian Lama, dengan demikian menciptakan jalan untuk mereka meloloskan diri.

Tuhan atas Sabat mengajarkan, bahwa hukum Sabat itu dimaksudkan untuk memberikan kenikmatan rohani manusia dan memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling mendalam.

Tidak pernah Alkitab memandang enteng pelanggaran hukum Allah manapun yang disengaja.

Pasal ini diakhiri dengan sebuah pernyataan yang bernilai psikologis (15:37-41).

Orang-orang Israel harus mengikatkan jumbai-jumbai yang terbuat dari benang biru pada sudut atau batas dari jubah mereka sebagai pengingat untuk senantiasa menaati semua perintah tersebut (Ul. 22:12). Jumbai-jumbai ini merupakan tanda pengikat bagi orang Israel.


30. Berbuat sesuatu dengan sengaja (dengan tangan yang dinaikkan). Israel yang taat keluar dari Mesir "dengan tangan yang dinaikkan" (Kel. 14:8) dan terkepal sebagai tanda perlawanan terhadap Firaun. Di sini Israel yang angkuh mengangkat tangan sebagai tanda perlawanan terhadap Tuhan (bdg. Ul. 32:27; Yes. 10:32).

Perikop Selanjutnya: Orang Yang Melanggar Peraturan Sabat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel