Bilangan 11:24-30: Ketujuh Puluh Orang Tua-tua

Ketujuh Puluh Orang Tua-tua​.

Setelah belajar perikop TUHAN Berjanji Memberi Daging dari Kitab Bilangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Ketujuh Puluh Orang Tua-tua.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 11:24-30 dengan judul perikop Ketujuh Puluh Orang Tua-tua).

Kita belajar perikop Ketujuh Puluh Orang Tua-tua ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Ketujuh Puluh Orang Tua-tua (Kitab Bilangan 11:24-30)


Num 11:24 Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah.

Num 11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.

Num 11:26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka--mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah--maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.

Num 11:27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."

Num 11:28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"

Num 11:29 Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"

Num 11:30 Kemudian kembalilah Musa ke tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.


Tabera Dan Kibrot-Taawa (11:1-35).

Karena tidak mau belajar dari hajaran kecil di Tabera, bangsa Israel membiarkan pengacau menyeret mereka untuk mendambakan daging, buah-buah serta sayuran segar dari Mesir.

Murka Allah kembali berkobar terhadap mereka, dan bahkan Musa juga terjebak dalam perasaan kesepian karena harus memikul tanggung jawab atas berandal-berandal rohani itu sendirian.

Musa meminta Tuhan membunuhnya daripada membiarkan dia memikul sendiri keberandalan orang Israel itu.

Karena itu, Allah menugaskan tujuh puluh tua-tua untuk membantu sang nabi memikul tanggung jawab tersebut, serta memberikan kepada mereka roh nubuat.

Ketika dua orang tua-tua, yang tidak termasuk tujuh puluh orang tersebut, mempergunakan karunia bernubuat di tengah perkemahan, Yosua memohon kepada Musa agar menghentikan mereka.

Permohonan itu membuat Musa memberikan jawaban yang sangat terkenal itu: "Ah, kalau seluruh umat Tuhan menjadi nabi, oleh karena Tuhan memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka."

Keinginan orang Israel untuk makan daging terpenuhi ketika Allah mengirimkan burung puyuh untuk dimakan. Orang-orang yang sudah sangat bernafsu itu makan sepuas-puasnya, sehingga tidak lama kemudian sebuah tulah menimpa mereka.


25. Kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Apakah maksudnya mereka itu bernubuat sekali saja lalu tidak bernubuat lagi, atau bahwa di dalam kesempatan itu mereka hanya bernubuat satu kali saja dan tidak dilanjutkan?

Pandangan yang pertama tampaknya tidak mungkin kalau melihat 12:6. Pandangan yang kedua akan berarti bahwa Musa memperoleh sejumlah pengatur pasukan yang membantu mencatat dan menyunting tulisan kudus (Pentateukh).

Keluaran 4:16 yang dipadukan dengan 7:1, menunjukkan bahwa sebagian dari pengertian Ibrani mengenai nabi ialah: seseorang yang berbicara atas nama orang lain.

Para penatua itu mungkin mengalami pengalaman rohani yang meluap. Jika demikian, hal itu terjadi hanya karena mereka menerima Firman Allah.

26. Roh itu hinggap pada mereka ... mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat. Bukannya dua orang anggota yang tidak taat dari ketujuh puluh tua-tua yang tidak ikut bergabung dengan yang lain, dua orang ini justru merupakan dua di antara sekian banyak pemimpin atas seribu orang.

Karunia yang diberikan kepada mereka ini sama sekali tidak terduga.

29. Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Musa menampilkan semangat kepemimpinan sejati yang dipimpin Allah.

Dia bukan seorang pemimpin yang semaunya sendiri, sehingga mempertahankan kedudukannya dengan menghalalkan segala cara.

Dengan sangat menginginkan agar orang lain juga berbagi karunia indah itu dengannya, yang ada di dalam hatinya adalah keuntungan bangsa Israel secara keseluruhan daripada kedudukannya sendiri.

Perikop Selanjutnya: Burung Puyuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel