Bilangan 8:5-22: Pentahbisan Orang Lewi

Pentahbisan Orang Lewi​.

Setelah belajar perikop Kandil dari Kitab Bilangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Pentahbisan Orang Lewi.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 8:5-22 dengan judul perikop Pentahbisan Orang Lewi).

Kita belajar perikop Pentahbisan Orang Lewi ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Pentahbisan Orang Lewi (Kitab Bilangan 8:5-22)


Num 8:5 TUHAN berfirman kepada Musa:

Num 8:6 "Ambillah orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel dan tahirkanlah mereka.

Num 8:7 Beginilah harus kaulakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya.

Num 8:8 Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda dengan korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, juga seekor lembu jantan muda yang lain haruslah kauambil untuk korban penghapus dosa.

Num 8:9 Selanjutnya haruslah kausuruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan, dan kaupanggil berkumpul segenap umat Israel.

Num 8:10 Apabila engkau telah menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan TUHAN, maka haruslah orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu,

Num 8:11 dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.

Num 8:12 Setelah orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan muda itu, maka haruslah yang seekor diolah sebagai korban penghapus dosa dan yang lain sebagai korban bakaran bagi TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi orang Lewi.

Num 8:13 Maka haruslah engkau menghadapkan orang Lewi kepada Harun dengan anak-anaknya dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan bagi TUHAN.

Num 8:14 Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku.

Num 8:15 Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.

Num 8:16 Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka bagi-Ku.

Num 8:17 Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku.

Num 8:18 Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel,

Num 8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

Num 8:20 Lalu Musa, Harun dan segenap umat Israel melakukan yang demikian kepada orang Lewi; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan orang Israel kepada mereka.

Num 8:21 Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka.

Num 8:22 Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka.


Gulungan Imamat Pertama (5:1-10:10).

Hukum-hukum yang berkenaan dengan penyelenggaraan perayaan Paskah bertanggal satu bulan sebelum Bilangan 1:1 (lih. 9:1).

Hal ini dapat dipahami jika kita menyadari, bahwa sekalipun urutan kronologis yang menyeluruh diperhatikan, bahan-bahannya disusun dan dikumpulkan menurut topik.

Masuk akal untuk beranggapan, bahwa tulisan aslinya adalah pada gulungan kitab.

Kita sudah memiliki gulungan sensus, dan kini kita beralih pada sebuah gulungan yang berisi rincian-rincian seremonial tambahan, serta masalah-masalah terkait lainnya.


7. Percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa. Air ini disebut air dosa (mê hattãt).

Sebagaimana kurban penghapus dosa adalah kurban yang dipersembahkan untuk menghapus dosa, demikian juga air ini adalah untuk menghapus dosa.

Mungkin air ini bisa disamakan dengan "air pentahiran" yang dibuat dengan abu dari lembu betina merah dan juga dinamakan hattãt, "penghapus dosa" (Bil. 19).

Mencukur seluruh tubuhnya. Karena bahasa Ibrani mempunyai kata yang lain dengan arti "mencukur rambut" (6:9, 18), beberapa penafsir beranggapan bahwa yang dimaksudkan di sini tidak lebih daripada "memperpendek rambut" (KD, hlm. 47).

Tetapi perintah yang diberikan berbunyi: "Hendaklah mereka membiarkan pisau pencukur melewati seluruh tubuh mereka."

Jelas bahwa yang dimaksudkan pastilah bahwa mereka harus menghilangkan semua rambut (yang secara sistem keagamaan najis) sebagaimana halnya mencuci pakaian adalah untuk menghilangkan kenajisan dari pakaian mereka, serta pemercikan "air penghapus dosa" adalah untuk mentahirkan tubuh mereka.

Pembersihan secara keagamaan ini bukan hanya gambaran pendahuluan dari pembersihan rohani yang kemudian dilakukan Kristus terhadap Gereja (Ef. 5:25-26), namun juga mencakup unsur penting berupa ketaatan pada Firman Allah melalui mana Kristus akan menyelesaikan pembersihan tersebut.

10. Orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu. Upacara ini pasti dilaksanakan dengan cara perwakilan, sekalipun mungkin juga setiap putra sulung meletakkan tangannya di atas satu orang Lewi.

Melalui tindakan ini, tergambar kebenaran bahwa orang-orang Lewi itu merupakan pengganti dari para putra sulung di dalam melayani rumah ibadah.

Gereja mula-mula melanjutkan kebiasaan menumpangkan tangan yang sudah dikenal ini (Kis. 6:6; I Tim. 4:14).

11. Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan. Mengingat sulitnya menentukan bagaimana orang Lewi dapat diunjukkan kepada Tuhan, terdapat versi bahasa Inggris (Authorized Version) yang menghilangkan makna dari kata kerja dan kata bendanya.

Bagaimana ribuan orang Lewi dapat diunjukkan sebagai persembahan unjukan, hanya disinggung di ayat 13.

Sekalipun demikian, masalah teknis ini tidaklah sepenting makna dari persembahan itu sendiri.

Ada yang beranggapan bahwa kata ini mungkin sudah kehilangan makna aslinya, sehingga yang dimaksudkan hanya mempersembahkan saja (Kel. 35:22).

Lebih besar kemungkinan bahwa istilah ini memiliki arti yang khusus, terlepas dari apakah tindakan lahiriah dari pengunjukan senantiasa dilaksanakan atau tidak.

Persembahan tersebut merupakan sebuah "Ritus di mana seorang imam pada mulanya mengangkat bagian persembahan yang menjadi miliknya dan mengunjukkannya, yaitu: menggerakkannya ke arah mezbah dan balik lagi, sebagai tanda dipersembahkan kepada Allah dan dikembalikan oleh Allah kepada si imam" (BDB, hlm. 632).

Dengan demikian, upacara tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Lewi adalah milik Tuhan, tetapi dikembalikan kepada Harun agar mereka dapat melayani sebagai kurban yang hidup di Kemah Suci.

12. Orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan muda itu. Kembali prinsip penggantian diajarkan. Melalui penggantian dengan kurban yang tidak bersalah, pendamaian diadakan bagi orang Lewi.

14. Mentahirkan mereka ... supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku. Allah menuntut bahwa yang tahir dipisahkan dari yang najis, umat-Nya dipisahkan dari orang kafir dan kebiasaan-kebiasaan mereka.

Di sini terdapat suatu kebenaran yang terdapat dalam ajaran dasar dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, namun sering kali diabaikan oleh gereja.

Allah itu kudus dan umat-Nya juga kudus adanya, sebab mereka adalah milik-Nya; oleh karena itu, Dia membuat pembagian di antara umat-Nya dengan yang bukan umat-Nya (Im. 20:26).

Jadi Kristus datang untuk memanggil orang kepada kekudusan dan dengan demikian membuat pembedaan di antara orang-orang, sehingga musuh seseorang mungkin ada di antara anggota rumah tangganya sendiri (Mat. 10:34-36).

19. Aku menyerahkan orang Lewi ... sebagai pemberian. Perhatikan urutannya: Aku mengambil orang Lewi (ay. 18), Aku menyerahkan orang Lewi. Urutan ini memenuhi maksud dari suatu tenûpâ: persembahan unjukkan.

Allah mengambil semua persembahan yang hidup itu dan mengembalikannya kepada Harun sebagai pemberian.

Gereja juga berbicara tentang orang-orang yang Allah berikan kepadanya (bdg. Ef. 4:11-12), bukan sebagai imam-imamnya, namun sebagai pelayan-pelayannya, sebab mereka diperuntukkan bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.

Untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel ... untuk mengadakan pendamaian ... supaya orang Israel jangan kena tulah. Hanya terdapat satu Hamba sempurna yang "datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mrk. 10:45).

Semua hamba ini, seperti Dia, merupakan pengganti, mengambil alih kedudukan anak-anak Israel, yang melalui pelayanan mereka mengadakan pendamaian, memberikan tebusan yang mendatangkan kelepasan dari murka Allah.

21. Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya. Sebagaimana "air penghapus dosa" (ay. 7) dan persembahan kurban penghapus dosa dimaksudkan untuk menghapus dosa, kata kerja yang berasal dari akar kata yang sama hatã ini artinya menghapus dosa diri, atau lebih baik: melakukan hal-hal yang diperlukan bagi pentahiran secara keagamaan.

Perikop Selanjutnya: Awal dan Akhir Masa Kerja Orang Lewi.

Pentahbisan Orang Lewi dan Akhir Masa Kerja Mereka (8:5-26).

Orang Lewi diperintahkan untuk membasuh pakaian mereka, serta mencukur rambut di seluruh tubuh mereka, diperciki dengan air penghapus dosa, lalu mempersembahkan kurban-kurban yang diperlukan dan berkumpul di depan Kemah Suci, bersama dengan seluruh jemaat.

Ketika itu Harun mempersembahkan orang-orang Lewi selaku persembahan yang hidup (persembahan unjukan) sebagai ganti dari putra-putra sulung yang telah dibeli oleh Tuhan untuk melayani diri-Nya ketika Paskah di Mesir.

Oleh karena itu, orang-orang Lewi akan merupakan orang-orang pemberian, yaitu mereka sepenuhnya membaktikan diri untuk pelayanan rumah ibadat.

Tugas yang dibebankan kepada mereka, di dekat dan di sekeliling Kemah Suci, ialah untuk menjaga agar wilayah yang kudus itu tidak dilanggar oleh orang-orang Israel yang sekular (ay. 19).

Ketika berusia lima puluh tahun, orang-orang Lewi itu memasuki masa purna bakti dari tugas utama mereka.

Namun mereka terus melayani dalam kapasitas tertentu, mungkin sebagai pengajar angkatan muda atau dalam tugas-tugas yang tidak terlalu berat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel