Bilangan 11:4-23: TUHAN Berjanji Memberi Daging

TUHAN Berjanji Memberi Daging​.

Setelah belajar perikop Api TUHAN dari Kitab Bilangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu TUHAN Berjanji Memberi Daging.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 11:4-23 dengan judul perikop TUHAN Berjanji Memberi Daging).

Kita belajar perikop TUHAN Berjanji Memberi Daging ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

TUHAN Berjanji Memberi Daging (Kitab Bilangan 11:4-23)


Num 11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

Num 11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Num 11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Num 11:7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.

Num 11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

Num 11:9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

Num 11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

Num 11:11 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?

Num 11:12 Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya?

Num 11:13 Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.

Num 11:14 Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.

Num 11:15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."

Num 11:16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.

Num 11:17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.

Num 11:18 Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? --TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan.

Num 11:19 Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari,

Num 11:20 tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak--karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"

Num 11:21 Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!

Num 11:22 Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?"

Num 11:23 Tetapi TUHAN menjawab Musa: "Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"


Tabera Dan Kibrot-Taawa (11:1-35).

Karena tidak mau belajar dari hajaran kecil di Tabera, bangsa Israel membiarkan pengacau menyeret mereka untuk mendambakan daging, buah-buah serta sayuran segar dari Mesir.

Murka Allah kembali berkobar terhadap mereka, dan bahkan Musa juga terjebak dalam perasaan kesepian karena harus memikul tanggung jawab atas berandal-berandal rohani itu sendirian.

Musa meminta Tuhan membunuhnya daripada membiarkan dia memikul sendiri keberandalan orang Israel itu.

Karena itu, Allah menugaskan tujuh puluh tua-tua untuk membantu sang nabi memikul tanggung jawab tersebut, serta memberikan kepada mereka roh nubuat.

Ketika dua orang tua-tua, yang tidak termasuk tujuh puluh orang tersebut, mempergunakan karunia bernubuat di tengah perkemahan, Yosua memohon kepada Musa agar menghentikan mereka.

Permohonan itu membuat Musa memberikan jawaban yang sangat terkenal itu: "Ah, kalau seluruh umat Tuhan menjadi nabi, oleh karena Tuhan memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka."

Keinginan orang Israel untuk makan daging terpenuhi ketika Allah mengirimkan burung puyuh untuk dimakan. Orang-orang yang sudah sangat bernafsu itu makan sepuas-puasnya, sehingga tidak lama kemudian sebuah tulah menimpa mereka.


4. Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka. Sejumlah orang tidak jelas, yang suka bertengkar, telah ada bersama orang Israel ketika mereka keluar dari Mesir (Kel. 12:38).

5. Yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa. Banjirnya Sungai Nil yang terjadi setiap tahun telah menjadikan Mesir bagaikan taman bagi orang-orang Badui yang terbiasa hidup di gurun yang gersang.

Buah dan sayuran yang disebutkan masih biasa ada di Mesir modern, dan masih memakai nama-nama Semit yang sama dengan yang dipakai dalam ayat ini.

6. Kita kurus kering. Istilah kita yang dipakai di sini ialah nepesh, dan kembali yang dimaksudkan di sini ialah sumber keinginan hewani; kata itu tidak menunjukkan roh (lih. tafsiran 9:6).

Kata ini diterjemahkan sebagai "nafsu" di Amsal 23:2 dan "keinginannya" di Pengkhotbah 6:7.

Sudah beberapa waktu bangsa itu makan makanan lunak, sehingga mereka mulai mendambakan makanan yang dapat memuaskan kelenjar ludah mereka.

Kecuali manna ini saja yang kita lihat. Ungkapan berlebihan yang biasa dibuat oleh orang yang dipengaruhi oleh rasa kasihan diri dan keinginan hewani mereka.

7. Seperti damar bedolah. Ayat 7-9 merupakan penyimpangan dari manna itu sendiri.

Perbandingan yang cermat dari gambaran dalam ayat ini dengan gambaran dalam Keluaran 16:31-36, menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata hanya menyangkut warna dan rasanya saja.

Perbedaan-perbedaan ini, bukannya menunjuk kepada perbedaan sumber naskah, justru menunjukkan spontanitas dan kebebasan sang penulis yang akan dibuat kabur oleh seorang penyunting.

Pandangan dan rasa bersifat sangat subyektif, sehingga manna itu bisa disebut putih, namun bisa juga disebut kekuning-kuningan, dan rasanya bisa saja seperti madu bagi satu orang, namun seperti minyak segar bagi yang lain.

12. Seperti pak pengasuh. Sang nabi di sini memanfaatkan sebuah gambaran yang tidak sesuai sepenuhnya dengan pengertian Barat modern mengenai seorang pemimpin nasional yang besar.

Musa sama sekali tidak sedang melucu atau sedang mengejek Tuhan, tetapi ia mengingatkan Tuhan tentang kedaulatan-Nya, sebab Dia sendiri yang telah menciptakan bangsa itu dan menjanjikan sebuah negeri kepada mereka.

Oleh karena itu, Tuhan sendirilah yang harus menggendong bayi ini serta menyusuinya, sebagaimana halnya seorang pengasuh harus mengasuh dan memberi makan seorang bayi yang sedang menyusu.

14. Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini. Kelemahan Musa sebagai manusia tampak sekali di sini dan di ayat 15.

Kata-katanya sarat dengan emosi yang mendalam, sebab dia sudah berada di batas kemampuannya, sehingga dia menganggap suatu kemurahan, seandainya Allah ketika itu mengambil nyawanya.

16. Kumpulkanlah di hadapan-Ku ... tujuh puluh orang. Mereka ini kemudian menjadi pembantu Musa yang bertugas sebagai organisator dan penulisnya sebagaimana tampak dari istilah pengatur pasukan (shoter, bdg. istilah Asyur shataru, "penulis").

Oleh karena itu, LXX menerjemahkan istilah ini dengan istilah yang terkenal "juru tulis" (grammateis).

Mereka memang sungguh-sungguh pengatur pasukan, namun mungkin mereka juga ikut terlibat dalam pengorganisasian dan pemeliharaan catatan kudus.

Mereka ini harus dibedakan dengan pemimpin seribu dan pemimpin seratus, dan seterusnya dari Keluaran 18:21-27; Bilangan 10:4.

17. Sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil. Karena Musa dalam keadaan tertekan jiwanya, Allah mengambil sebagian karunia nubuatnya untuk diberikan kepada ketujuh puluh orang ini.

18. Kuduskanlah dirimu. Mengapa? Sebab Allah akan mengadakan suatu mukjizat (bdg. Yos. 3:5).

Pelengkapnya dalam Perjanjian Baru ialah jaminan Allah, bahwa Ia akan mengerjakan mukjizat di dalam hati manusia.

Hal ini dilakukan oleh Allah, misalnya, melalui firman-Nya (dan melalui sarana kasih karunia lainnya).

Akan tetapi, hati yang tidak siap hanya menjadikan janji semacam ini sebuah lelucon saja.

20. Kamu telah menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah kamu. Inilah alasan pokok mengapa Israel dihukum, Bangsa itu menyesal bahwa mereka telah meninggalkan keadaan terbelenggu untuk memperoleh keadaan bebas dengan penyangkalan diri.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka menolak janji Allah dan dengan demikian menolak Allah sendiri.

22. Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka? "Mengapa orang yang memiliki banyak ternak berseru meminta daging?" (ICC, hlm. 103).

Persoalan yang dihadapi Musa bukanlah persoalan tafsiran kritis yang meremehkan kisah ini, dengan menunjukkan bahwa ada keadaan tidak konsisten di dalam sistem pengaturan ilahi.

Ternak Israel yang dibawa di padang gurun pasti segera akan habis sama sekali jika dimakan sebagai makanan sehari-hari.

Jelas daging-daging ternak itu dimakan juga (bdg. bagian imam), namun itu kan untuk peristiwa-peristiwa khusus (perayaan) sebagaimana yang masih dilakukan orang Badui yang berternak.

Perikop Selanjutnya: Ketujuh Puluh Orang Tua-tua.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel