Ulangan 7:12-26: Janji Berkat

Janji Berkat​.

Setelah belajar perikop Sikap Terhadap Penduduk Tanah Kanaan dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Janji Berkat.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 7:12-26 dengan judul perikop Janji Berkat).

Kita belajar perikop Janji Berkat ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Janji Berkat (Kitab Ulangan 7:12-26)


Deu 7:12 "Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Deu 7:13 Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.

Deu 7:14 Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.

Deu 7:15 TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.

Deu 7:16 Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; janganlah engkau merasa sayang kepada mereka dan janganlah beribadah kepada allah mereka, sebab hal itu akan menjadi jerat bagimu.

Deu 7:17 Jika sekiranya engkau berkata dalam hatimu: Bangsa-bangsa ini lebih banyak dari padaku, bagaimanakah aku dapat menghalaukan mereka?

Deu 7:18 maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,

Deu 7:19 yakni cobaan-cobaan besar, yang kaulihat dengan matamu sendiri, tanda-tanda dan mujizat-mujizat, tangan yang kuat dan lengan yang teracung, yang dipakai TUHAN, Allahmu, untuk membawa engkau keluar. Demikianlah juga akan dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap segala bangsa yang engkau takuti.

Deu 7:20 Lagipula TUHAN, Allahmu, akan melepaskan tabuhan menyerbu mereka, sampai habis binasa orang-orang yang masih tinggal dan yang menyembunyikan diri terhadap engkau.

Deu 7:21 Janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, ada di tengah-tengahmu, Allah yang besar dan dahsyat.

Deu 7:22 TUHAN, Allahmu, akan menghalau bangsa-bangsa ini dari hadapanmu sedikit demi sedikit; engkau tidak boleh membinasakan mereka dengan segera, supaya jangan binatang hutan menjadi terlalu banyak melebihi engkau.

Deu 7:23 Demikianlah TUHAN, Allahmu, akan menyerahkan mereka kepadamu dan akan mengacaukan mereka sama sekali, sampai mereka punah.

Deu 7:24 Raja-raja mereka akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu, sehingga engkau menghapuskan nama mereka dari kolong langit; tidak akan ada yang dapat bertahan menghadapi engkau, sampai engkau memunahkan mereka.

Deu 7:25 Patung-patung allah mereka haruslah kamu bakar habis; perak dan emas yang ada pada mereka janganlah kauingini dan kauambil bagi dirimu sendiri, supaya jangan engkau terjerat karenanya, sebab hal itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.

Deu 7:26 Dan janganlah engkau membawa sesuatu kekejian masuk ke dalam rumahmu, sehingga engkaupun ditumpas seperti itu; haruslah engkau benar-benar merasa jijik dan keji terhadap hal itu, sebab semuanya itu dikhususkan untuk dimusnahkan."

Perintah Agung (5:1-11:32).


Perintah yang agung dan yang utama dalam perjanjian, yaitu keharusan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, diungkapkan pada pasal 5-7 dan diperkuat oleh tuntutan dan sanksi ilahi pada pasal 8-11.

Sekalipun demikian, pembagian ini tidak kaku; alur nasihat terdapat di seluruh bagian.

Jika dianalisis dengan lebih rinci, bagian ini mengemukakan tema tentang perintah agung itu sebagai berikut:

~ Berbagai tuntutan Tuhan yang ada di atas Israel, yang dinyatakan sebagai sebuah prinsip (ps.6) dan sebuah program (ps. 7).

~ Sejumlah peringatan terhadap godaan untuk mandiri, entah dalam bentuk semangat untuk menganggap diri mampu mandiri (ps. 8) atau menganggap diri paling benar (9:1-10:11).

~ Panggilan untuk benar-benar setia (10:12-11:32).

Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

6-16. Maksud dipilihnya Israel, yang harus dilindungi dengan memusnahkan orang-orang Kanaan, dikemukakan di sini.

12. Tuhan, Allahmu, akan memegang perjanjian. Orang yang setia bisa yakin, bahwa berkat-berkat yang diutarakan dalam perjanjian bukan janji-janji yang palsu (ay. 12-15; bdg. Kej. 12:2, 3; Kel. 23:22-31).

Allah Israel, sang Khalik itulah, bukan Baal, yang menjadikan tanah, ternak dan keluarga makmur (7:13,14).

15. Tuhan akan menjauhkan segala penyakit. Tuhanlah yang menjadikan manusia tunduk pada kutuk terhadap alam karena dosanya, dan oleh karena itu, Dia bisa melepaskan orang-orang Israel dari semua penyakit parah yang menimpa orang Mesir (misalnya: elefantiasis atau penyakit bengkak, disentri atau muntaber, dan oftalmia atau penyakit mata), sebagaimana Dia telah melepaskan mereka dari cengkeraman Firaun yang kejam di Mesir itu (ay. 15; bdg. ay. 8; Kel. 15:26).

Ayat 16 merupakan rangkuman yang mengulangi perintah ini dan tujuannya.

17-26. Sekalipun dari segi kehormatan karena dipilih, orang Israel tergoda untuk menyombongkan diri, menghadapi tanggung jawab dari penugasan mereka ternyata mereka tergoda untuk takut (ay. 17; Bil. 13:31 dst.).

18-19a. Janganlah engkau takut. Sebagai tanggapan terhadap ketakutan yang muncul tersebut, Musa mengingatkan mereka akan pengalaman yang menakjubkan di Mesir ketika mereka masih remaja di mana dengan tanda-tanda yang perkasa, Allah telah menyelamatkan mereka.

Musa meyakinkan mereka, bahwa Allah perkasa yang sama masih ada di tengah-tengah mereka untuk berperang di pihak mereka melawan raja-raja di Kanaan (ay. 19b-24).

Jadi, siapa lagi yang harus mereka takuti?

20. Tabuhan (bdg. Kel. 23:28; Yos. 24:12) di sini bukan merupakan lambang kuasa Firaun, sekalipun menurut orang Mesir memang demikian halnya.

Di sini tabuhan itu lebih tepat dipahami sebagai ketakutan terhadap Allah yang menimpa musuh-musuh Israel, sehingga menimbulkan kepanikan dan lari terbirit-birit mengundurkan diri (bdg. 7:23).

Kenyataan bahwa jenis tabuhan tertentu membuat arang di bawah tanah dan di lubang-lubang pada batu karang, menunjukkan kecocokan gambaran ini di dalam melukiskan kehancuran orang-orang Kanaan yang bersembunyi.

Ada yang menerjemahkan sir'a bukan dengan "tabuhan" tetapi dengan "keputusasaan".

22. Menghalau ... sedikit demi sedikit. Bandingkan Keluaran 23:29-30, Hakim-Hakim 2:20-23, 3:1-2.

Pengusiran orang-orang Kanaan secara bertahap oleh Allah, yang dimaksudkan untuk kebaikan Israel, ditangguhkan sesudah kemurtadan Israel pasca Yosua, sebagai penghajaran.

24. Engkau menghapuskan nama mereka. Janji yang menguatkan berubah menjadi perintah yang dibaharui dalam ayat 24b-26 (bdg. ay. 5).

Mengambil apa yang sudah dilarang oleh Allah, berarti akan kehilangan perkenan sesuai perjanjian serta menempatkan diri di bawah kutuk-Nya juga (bdg. Yos. 7).

Pasal 8-11 mengemukakan kebenaran, bahwa ketaatan penuh kepada Allah (6:4 dst.), bukan hanya berarti bahwa orang Israel dilarang untuk menyembah dewa lainnya pada saat bersamaan (6:12 dst.; 7:1 dst.), namun juga bahwa mereka tidak boleh menyatakan bahwa secara religius mereka itu bebas.

Karena itu, Musa menegaskan kewajiban mendasar berupa pengabdian sepenuhnya kepada Allah dengan mengingatkan mereka akan bahaya sikap mengandalkan diri sendiri, entah itu dinyatakan dalam bentuk merasa bisa berdiri sendiri (ps. 8), ataupun merasa benar sendiri (9:1-10:11).

Sesudah peringatan-peringatan yang bersifat negatif, bagian ini diakhiri dengan sebuah tantangan positif untuk tunduk kepada Ketuhanan Allah (10:12-11:32).

Perikop Selanjutnya: Bersyukur Kepada Allah Karena Kebaikan-Nya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel