Ulangan 3:12-22: Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan

Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan​.

Setelah belajar perikop Riwayat Peperangan Melawan Og, Raja Basan dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 3:12-22 dengan judul perikop Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan).

Kita belajar perikop Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Riwayat Penyerahan Daerah Sebelah Timur Sungai Yordan (Kitab Ulangan 3:12-22)


Deu 3:12 "Adapun negeri itu telah kita duduki pada waktu itu; mulai dari Aroer yang di tepi sungai Arnon, beserta setengah dari pegunungan Gilead dengan kota-kotanya aku berikan kepada orang Ruben dan orang Gad;

Deu 3:13 dan yang masih tinggal dari Gilead beserta seluruh Basan, kerajaan Og, yakni seluruh wilayah Argob, aku berikan kepada suku Manasye yang setengah itu. --Seluruh Basan ini disebut negeri orang Refaim. --

Deu 3:14 Yair, anak Manasye, mengambil seluruh wilayah Argob sampai daerah orang Gesur dan orang Maakha, dan menamai daerah itu, yakni Basan, menurut namanya sendiri: Hawot-Yair, sampai sekarang.

Deu 3:15 Kepada Makhir kuberikan Gilead.

Deu 3:16 Kepada orang Ruben dan kepada orang Gad kuberikan sebagian dari Gilead, sebelah sini sampai sungai Arnon, yakni setengah dari sungai itu dengan daerah pinggirnya, dan sebelah sana sampai sungai Yabok, batas daerah bani Amon;

Deu 3:17 selanjutnya Araba-Yordan dan sungai Yordan dengan daerah pinggirnya, mulai dari Kineret sampai ke Laut Araba, yakni Laut Asin di kaki lereng gunung Pisga ke arah timur.

Deu 3:18 Pada waktu itu aku memerintahkan kepadamu, demikian: TUHAN, Allahmu, telah memberikan negeri ini kepadamu untuk dimiliki; namun kamu, yakni semua orang yang gagah perkasa, harus menyeberang dengan bersenjata di depan saudara-saudaramu, orang Israel.

Deu 3:19 Hanya isteri dan anak-anakmu serta ternak-ternakmu--aku tahu ada banyak ternak padamu--boleh tinggal di kota-kota yang telah kuberikan kepadamu,

Deu 3:20 sampai TUHAN mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepadamu, dan merekapun memiliki negeri, yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepada mereka di seberang sungai Yordan. Sesudah itu bolehlah kamu pulang, masing-masing ke tanah miliknya yang telah kuberikan kepadamu.

Deu 3:21 Dan kepada Yosua kuperintahkan pada waktu itu, demikian: Matamu sendirilah yang melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap kedua raja itu. Demikianlah akan dilakukan TUHAN terhadap segala kerajaan, ke mana engkau pergi.

Deu 3:22 Janganlah takut kepada mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berperang untukmu."

Pendahuluan Historis: Sejarah Perjanjian (1:6-4:49).



Mukadimah suatu perjanjian internasional semacam ini senantiasa diikuti oleh sebuah ulasan sejarah mengenai hubungan antara raja pemenang dengan raja yang kalah.

Mukadimah berusaha menegakkan kebenaran historis bagi kesinambungan kekuasaan raja pemenang.

Berbagai keuntungan yang katanya diberikan kepada raja yang kalah disebutkan dengan tujuan menanamkan kesetiaan raja yang kalah melalui rasa berterima kasih yang melengkapi rasa takut yang diduga akan timbul dari identifikasi yang membangkitkan rasa hormat dalam mukadimah itu mengenai sang raja.

Ketika perjanjian dibaharui, maka pendahuluan historisnya disesuaikan.

Semua ciri formal ini terdapat dalam 1:6-4:49.

Pendahuluan historis dari Perjanjian Sinai mengacu kepada pelepasan dari Mesir (Kel. 20:2b).

Kitab Ulangan dimulai dengan suasana Perjanjian Sinai dan melanjutkan sejarah itu sampai ke pembaharuan perjanjian di Moab, dengan menekankan rangkaian kemenangan di Trans-Yordan.

Ketika kemudian hari Yosua kembali membaharui perjanjian dengan Israel ini, dia melanjutkan narasi itu dalam pendahuluan historisnya dengan mengemukakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada masa kepemimpinannya, yaitu penaklukan dan pendudukan Kanaan (Yos. 24:2-13).

Menaklukkan Trans-Yordan (2:24-3:29).

Di seberang Sungai Arnon (2:24), di perbatasan utara Moab, Israel akan berhadapan dengan orang Amori.

Sihon, raja Amori, memerintah wilayah dari Sungai Arnon hingga ke Yabok (2:36; bdg. Bil. 21:24), dengan ibu kota Hesybon (2:26), dan Og, raja Amori yang lain (bdg. 3:8), memerintah dari Yabok melampaui Gilead utara dan Basyan hingga ke Gunung Hermon (3:4, 8-10; bdg. 3:13; Yos. 12:5).

Orang Amori tidak memperoleh perlindungan ilahi sebagaimana orang Edom, Moab dan Amon.

Kenyataan bahwa Sihon diajak damai (2:26), menunjukkan bahwa wilayahnya di Trans-Yordan (yang sebelumnya merupakan wilayah orang Moab dan orang Amon; bdg. Yos. 13:25; 21:26; Hak. 11:13) bukan merupakan bagian dari negeri yang dijanjikan kepada Israel (bdg. 20:10).

Namun rakyatnya, sebagai orang Kanaan, terkena juga prinsip hèrem (lih. tafsiran 7:1-5; bdg. 2:33-35; 3:6; 7:2, 16; 20:14-17).

Saat itu memang bangsa Amori sudah matang untuk dihukum, saat mana sudah diatur, sehingga bertepatan dengan penaklukan Kanaan oleh Israel (bdg. Kej. 15:16).

Dengan penyebaran orang Amori ini di seberang Yordan, terdapat perluasan wilayah Israel juga melalui penaklukan.

Oleh karena itu, ada sebuah perintah baru oleh Tuhan kepada Israel di Arnon: mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon (ay. 24), dan juga sebuah janji baru: Pada waktu itu Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu (ay. 25).

Proses jatuhnya Sihon banyak persamaannya dengan kejatuhan Firaun Amenofis II pada saat Eksodus.

Keduanya didekati dengan permohonan untuk menguntungkan orang Israel (ay. 26-29) yang ditolak oleh kedua raja itu, sebab Tuhan, Allahmu, membuat ia keras kepala dan tegar hati (ay. 30).

Keduanya melawan Israel (ay. 32) dan menderita kekalahan karena Tuhan berperang untuk umat-Nya (ay. 31, 33 dst.).

(Tentang 2:29 lih. tafsiran 2:2-8).

Aliran sebelah atas dari Sungai Yabok di bagian timur bergerak ke utara dan ke selatan, sehingga memisahkan kerajaan Sihon dari wilayah orang Anion (2:37).

36. Tuhan, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita. Di dalam kemenangan ini, yaitu awal pengusiran orang Amori, tampak kekuatan yang tidak terbendung dan kewenangan mutlak dari kekuasaan Tuhan yang diberlakukan atas Israel dan demi kepentingan Israel.

Kisah sesungguhnya dari kejatuhan Sihon, lihat Bilangan 21:21 dan seterusnya. Untuk penaklukan Og, lihat Bilangan 21:33 dan seterusnya.

3:2. Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu. Penyerbuan terhadap Og juga dilaksanakan atas perintah Allah yang disertai dengan janji akan kemenangan (bdg. 2:24, 25); dan kemenangan itu kembali merupakan anugerah dari Tuhan (3:3).

5. Semuanya itu adalah kota berkubu. Keperkasaan dari kubu pertahanan musuh tidak boleh membuat pasukan Tuhan ketakutan, demikian pula kebesaran dari rajanya (ay. 11; bdg. 2:11, 20).

Ulangan 3:8-11 merangkum hasil kemenangan Israel di Yahas (2:32) dan Edrei (3:1).

3:12-20. Musa memperoleh kesempatan untuk menyaksikan awal dari penaklukan di bawah kepemimpinannya, dan juga pembagian tanah di antara para suku. Untuk peristiwa yang kemudian ini lihat Bilangan 32.

12. Adapun negeri itu ... aku berikan kepada orang Ruben dan orang Gad. Suku Ruben dan Gad mengambil inisiatif dalam memohon negeri yang baru saja ditaklukkan itu.

Namun, ketika Musa meluluskan permohonan mereka, dia memperhatikan kewenangan-kewenangan khusus yang diperoleh di utara oleh suku Manasye dari keluarga Makhir, Yair dan Nobah (ay. 14; bdg. Bil. 32:39-42).

Kepada separuh suku Manasye ini diberikan wilayah Og, yakni Gilead di utara Yabok dan Basyan (Ul. 3:13, 15; bdg. Yos. 13:29-31).

Kepada Ruben dan Gad diberikan wilayah Sihon dari Yabok di Gilead yang ada di bagian selatan Sungai Arnon, dengan suku Gad berada di utara suku Ruben, berbatasan langsung dengan Laut Asin.

Gad juga menerima Lembah Yordan sampai sejauh Laut Kineret (3:12, 16, 17; bdg. Yos. 13:15-28).

18. Harus menyeberang dengan bersenjata. Syarat ketat yang dikenakan kepada dua setengah suku yang mendapat warisan tanah di luar wilayah Kanaan ialah, bahwa mereka harus segera memenuhi tugas mereka ikut menaklukkan Kanaan (Bil. 32:6-32).

Kekhawatiran Musa yang mendalam akan hal ini muncul lagi di sini (ay. 18-20).

21-29. Terkecuali upacara pembaharuan perjanjian itu sendiri, penaklukan dan pembagian tanah di luar Yordan ke timur mengakhiri tugas Musa.

Perikop Selanjutnya: Musa Tidak Diperkenankan Memasuki Tanah Kanaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel