Ulangan 2:1-25: Riwayat Perjalanan di Padang Gurun

Riwayat Perjalanan di Padang Gurun​.

Setelah belajar perikop Riwayat Kegagalan Serangan Ke Bagian Selatan dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Riwayat Perjalanan di Padang Gurun.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 2:1-25 dengan judul perikop Riwayat Perjalanan di Padang Gurun).

Kita belajar perikop Riwayat Perjalanan di Padang Gurun ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Riwayat Perjalanan di Padang Gurun (Kitab Ulangan 2:1-25)


Deu 2:1 "Kemudian kita balik dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku. Lama kita berjalan keliling pegunungan Seir.

Deu 2:2 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian:

Deu 2:3 Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara.

Deu 2:4 Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;

Deu 2:5 janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.

Deu 2:6 Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum.

Deu 2:7 Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun.

Deu 2:8 Kemudian kita berjalan terus, meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir, meninggalkan jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber. Sesudah itu kita belok dan berjalan terus ke arah padang gurun Moab.

Deu 2:9 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot menjadi miliknya.

Deu 2:10 Dahulu orang Emim diam di sana, suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak.

Deu 2:11 Mereka itupun dikira orang Refaim, seperti juga orang Enak, tetapi orang Moab menyebut mereka orang Emim.

Deu 2:12 Dan dahulu di Seir diam orang Hori, tetapi bani Esau telah menduduki daerah mereka, memunahkan mereka dari hadapannya, lalu menetap di sana menggantikan mereka, seperti yang dilakukan orang Israel dengan negeri miliknya yang diberikan TUHAN kepada mereka.

Deu 2:13 Jadi sekarang bersiaplah kamu dan seberangilah sungai Zered. Lalu kita menyeberangi sungai Zered.

Deu 2:14 Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;

Deu 2:15 dan tangan TUHAN juga melawan mereka untuk menghamburkan mereka dari perkemahan, sampai mereka habis binasa.

Deu 2:16 Maka ketika dari bangsa itu telah habis binasa semua prajurit,

Deu 2:17 berfirmanlah TUHAN kepadaku:

Deu 2:18 Pada hari ini engkau akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar,

Deu 2:19 maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya.

Deu 2:20 --Negeri inipun dikira orang negeri orang Refaim. Dahulu orang Refaim diam di sana, tetapi orang Amon menyebut mereka orang Zamzumim,

Deu 2:21 suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak, tetapi TUHAN telah memunahkan mereka dari hadapan bani Amon, sehingga orang-orang ini menduduki daerah mereka dan menetap di sana menggantikan mereka;

Deu 2:22 seperti yang dilakukan TUHAN bagi bani Esau yang diam di Seir, ketika Ia memunahkan orang Hori dari hadapan mereka, sehingga mereka menduduki daerah orang Hori itu dan menetap di sana menggantikan orang-orang itu sampai sekarang.

Deu 2:23 Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka. --

Deu 2:24 Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon. Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon.

Deu 2:25 Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu."

Pendahuluan Historis: Sejarah Perjanjian (1:6-4:49).



Mukadimah suatu perjanjian internasional semacam ini senantiasa diikuti oleh sebuah ulasan sejarah mengenai hubungan antara raja pemenang dengan raja yang kalah.

Mukadimah berusaha menegakkan kebenaran historis bagi kesinambungan kekuasaan raja pemenang.

Berbagai keuntungan yang katanya diberikan kepada raja yang kalah disebutkan dengan tujuan menanamkan kesetiaan raja yang kalah melalui rasa berterima kasih yang melengkapi rasa takut yang diduga akan timbul dari identifikasi yang membangkitkan rasa hormat dalam mukadimah itu mengenai sang raja.

Ketika perjanjian dibaharui, maka pendahuluan historisnya disesuaikan.

Semua ciri formal ini terdapat dalam 1:6-4:49.

Pendahuluan historis dari Perjanjian Sinai mengacu kepada pelepasan dari Mesir (Kel. 20:2b).

Kitab Ulangan dimulai dengan suasana Perjanjian Sinai dan melanjutkan sejarah itu sampai ke pembaharuan perjanjian di Moab, dengan menekankan rangkaian kemenangan di Trans-Yordan.

Ketika kemudian hari Yosua kembali membaharui perjanjian dengan Israel ini, dia melanjutkan narasi itu dalam pendahuluan historisnya dengan mengemukakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada masa kepemimpinannya, yaitu penaklukan dan pendudukan Kanaan (Yos. 24:2-13).

2-8. Bandingkan Bilangan 20:14-21. 3b. Beloklah sekarang ke utara. Mandat ilahi untuk maju terus ke Kanaan yang diberikan kepada angkatan sebelumnya (2:14-16), kini diulang kembali.

Di tengah jalan, rupanya di sekitar perbatasan utara wilayah Edom dan melintasi jalan Araba yang membentang dari Teluk Akaba hingga ke Laut Mati, lihat Bilangan 20:21 dan seterusnya; 21:1-12; 33:36-44.

Ketidakpastian rute yang mereka tempuh disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk mengidentifikasi banyak tempat yang dilalui, namun mungkin saja 2:8 atau Bilangan 21:4 menunjukkan jalan memutar lewat selatan hingga sejauh Teluk Akaba sebagai bagian dari jalan memutari Gunung Seir.

4. Mereka akan takut kepadamu. Ketakutan Esau terhadap Israel (kontraskan dengan Kej. 32:3 dst.) ditunjukkan oleh tindakannya menutup jalan masuk menuju Seir (Bil. 20:20).

5. Janganlah menyerang mereka. Pergumulan untuk memperoleh hak kesulungan sudah lama diselesaikan; Kanaan adalah milik Yakub.

Sekalipun demikian, Esau juga memiliki daerah kekuasaan, yaitu di Gunung Seir (bdg. Kej. 36), dan Israel dilarang mempersoalkan hal itu (Lihat 23:7-8 untuk kedudukan suku Edom yang relatif terhormat di kalangan Israel).

Ketika kebijakan yang ditetapkan Tuhan ditaati, orang Edom menolak untuk memberikan izin melewati wilayah mereka, sehingga orang Israel terpaksa membuat jalan memutari perbatasan mereka (ay. 8; bdg. Bil. 20:14 dst.).

Nas Bilangan tidak mengatakan bahwa orang Edom menolak untuk menjual barang-barang keperluan sehari-hari kepada Israel ketika sudah jelas bahwa Israel setuju untuk mengitari wilayah mereka.

Selanjutnya, ayat 6 dan 29 tidak menyatakan secara jelas bahwa Edom menjual berbagai perbekalan kepada Israel.

Hal ini disebabkan karena ayat 29a mungkin hanya mengacu kepada anak kalimat terakhir dari ayat 28 (bdg. 2:29b dengan 23:3-4). Oleh karena itu, tidak ada perbedaan di antara kisah peristiwa ini di Bilangan dengan yang di Ulangan ini.

7. Engkau tidak kekurangan apapun. Ayat ini merupakan satu pengingat lagi akan kemurahan Allah yang dicurahkan atas Israel, bahkan selama masa hukuman pengasingannya (bdg, mis, 32:1).

9-23. Sesudah itu Israel berhadapan dengan keturunan dari keponakan Abraham, Lot, yaitu orang Moab dan orang Amon (Kej. 19:37, 38).

9. Janganlah melawan Moab. Sekalipun kedua suku ini tidak memiliki kehormatan untuk bisa diterima sebagai orang Israel (23:3 dst.), mereka juga memiliki tanah yang tidak boleh diserang oleh orang Israel (bdg. 5, 19).

Setiap bangsa pernah mengusir orang-orang yang tinggi seperti orang Enak yang pada umumnya dikenal sebagai Refaim, namun disebut orang Emim oleh orang Moab (ay. 10, 11) dan orang Zamzumim oleh orang Amon (ay. 20, 21; bdg. Kej. 14:5).

Suku Enak disebutkan di dalam tulisan-tulisan bersifat mengutuk dari Mesir, sedangkan orang Refaim disebutkan di dalam naskah-naskah administratif Ugarit.

12. Dahulu di Seir diam orang Hori. Berkaitan dengan cara setiap bangsa memperoleh wilayah, disebutkan bahwa sebelumnya Tuhan juga mengusir orang Hori dari Seir untuk kepentingan orang Edom (bdg. 5b, 22).

Demikian pula di dalam setiap kasus dibuat satu perbandingan selanjutnya; berturut-turut, Tuhan menganugerahkan sebuah warisan kepada Israel (ay. 12b) dan diusirnya orang Awi oleh orang Kaftor (ay. 23).

Jika catatan tentang warisan Israel tidak disertai dengan penyebutan nama seorang pejabat, seperti orang yang jelas telah melengkapi dokumen Ulangan ini sesudah kematian Musa, maka tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksudkan adalah penaklukan Trans-Yordan.

Melalui semua informasi sejarah ini, Israel selaku hamba menurut perjanjian diberi tahu, bahwa Tuhan memiliki wewenang atas wilayah negeri yang dijanjikan.

Di dalam pemeliharaan-Nya yang mencakup segala sesuatu, Dia telah berkali-kali mengusir bangsa-bangsa besar - bahkan orang Enak yang kehadirannya di Kanaan telah membuat Israel demikian ketakutan, sehingga memberontak kepada Tuhan satu angkatan sebelumnya (bdg. 1:28; 2:14, 15).

Dan Tuhan telah melakukan demikian untuk kepentingan bermacam-macam bangsa yang tidak menikmati status khusus, yaitu dipanggil kepada perjanjian sebagaimana halnya Israel.

Dengan demikian, berbekal keyakinan semacam itulah Israel hendaknya menaati panggilan Tuhan untuk bersiap (ay. 13) dan menyeberangi Sungai Arnon (ay. 24) dan sesudah itu menyeberangi Sungai Yordan (bdg. Yos. 1:2).

Lihat Amos 9:7 untuk pelajaran lain yang dapat diperoleh dari data sejarah semacam itu.

Sungai Zered (ay. 13) merupakan batas selatan wilayah Moab; di sepanjang perbatasan itulah Israel bergerak mendekati perbatasan Amon yang terletak di timur dan utara Moab (2:18, 19; bdg. ay. 8b; Bil. 21:11 dst.).

Menaklukkan Trans-Yordan (2:24-3:29).

Di seberang Sungai Arnon (2:24), di perbatasan utara Moab, Israel akan berhadapan dengan orang Amori.

Sihon, raja Amori, memerintah wilayah dari Sungai Arnon hingga ke Yabok (2:36; bdg. Bil. 21:24), dengan ibu kota Hesybon (2:26), dan Og, raja Amori yang lain (bdg. 3:8), memerintah dari Yabok melampaui Gilead utara dan Basyan hingga ke Gunung Hermon (3:4, 8-10; bdg. 3:13; Yos. 12:5).

Orang Amori tidak memperoleh perlindungan ilahi sebagaimana orang Edom, Moab dan Amon.

Kenyataan bahwa Sihon diajak damai (2:26), menunjukkan bahwa wilayahnya di Trans-Yordan (yang sebelumnya merupakan wilayah orang Moab dan orang Amon; bdg. Yos. 13:25; 21:26; Hak. 11:13) bukan merupakan bagian dari negeri yang dijanjikan kepada Israel (bdg. 20:10).

Namun rakyatnya, sebagai orang Kanaan, terkena juga prinsip hèrem (lih. tafsiran 7:1-5; bdg. 2:33-35; 3:6; 7:2, 16; 20:14-17).

Saat itu memang bangsa Amori sudah matang untuk dihukum, saat mana sudah diatur, sehingga bertepatan dengan penaklukan Kanaan oleh Israel (bdg. Kej. 15:16).

Dengan penyebaran orang Amori ini di seberang Yordan, terdapat perluasan wilayah Israel juga melalui penaklukan.

Oleh karena itu, ada sebuah perintah baru oleh Tuhan kepada Israel di Arnon: mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon (ay. 24), dan juga sebuah janji baru: Pada waktu itu Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu (ay. 25).

Proses jatuhnya Sihon banyak persamaannya dengan kejatuhan Firaun Amenofis II pada saat Eksodus.

Keduanya didekati dengan permohonan untuk menguntungkan orang Israel (ay. 26-29) yang ditolak oleh kedua raja itu, sebab Tuhan, Allahmu, membuat ia keras kepala dan tegar hati (ay. 30).

Keduanya melawan Israel (ay. 32) dan menderita kekalahan karena Tuhan berperang untuk umat-Nya (ay. 31, 33 dst.).

(Tentang 2:29 lih. tafsiran 2:2-8).

Aliran sebelah atas dari Sungai Yabok di bagian timur bergerak ke utara dan ke selatan, sehingga memisahkan kerajaan Sihon dari wilayah orang Anion (2:37).

36. Tuhan, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita. Di dalam kemenangan ini, yaitu awal pengusiran orang Amori, tampak kekuatan yang tidak terbendung dan kewenangan mutlak dari kekuasaan Tuhan yang diberlakukan atas Israel dan demi kepentingan Israel.

Kisah sesungguhnya dari kejatuhan Sihon, lihat Bilangan 21:21 dan seterusnya. Untuk penaklukan Og, lihat Bilangan 21:33 dan seterusnya.

3:2. Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu. Penyerbuan terhadap Og juga dilaksanakan atas perintah Allah yang disertai dengan janji akan kemenangan (bdg. 2:24, 25); dan kemenangan itu kembali merupakan anugerah dari Tuhan (3:3).

5. Semuanya itu adalah kota berkubu. Keperkasaan dari kubu pertahanan musuh tidak boleh membuat pasukan Tuhan ketakutan, demikian pula kebesaran dari rajanya (ay. 11; bdg. 2:11, 20).

Ulangan 3:8-11 merangkum hasil kemenangan Israel di Yahas (2:32) dan Edrei (3:1).

Perikop Selanjutnya: Riwayat Peperangan Melawan Sihon, Raja Hesybon.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel