Ulangan 28:1-14: Berkat

Berkat​.

Setelah belajar perikop Kedua Belas Ucapan Kutuk dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Berkat.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 28:1-14 dengan judul perikop Berkat).

Kita belajar perikop Berkat ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Berkat (Kitab Ulangan 28:1-14)


Deu 28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

Deu 28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Deu 28:3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.

Deu 28:4 Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.

Deu 28:5 Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.

Deu 28:6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Deu 28:7 TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.

Deu 28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Deu 28:9 TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

Deu 28:10 Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.

Deu 28:11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.

Deu 28:12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

Deu 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,

Deu 28:14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."


Sanksi-sanksi: Pengesahan Perjanjian (27:1-30:20).

Bagian baku yang keempat di dalam perjanjian raja-raja kuno berisi kutuk dan berkat, sanksi-sanksi celaka dan kesejahteraan dari perjanjian.

Di dalam Kitab Ulangan, bagian tersebut dijumpai di pasal 27-30.

Meskipun 26:16-19 merupakan bagian penutup dari rangkaian peraturan, bagian tersebut juga mengawali unsur pengesahan perjanjian, yang intinya terdiri atas sejumlah kutuk dan berkat yang dibahas di bagian ini.

Pengesahan perjanjian baru yang disusun oleh Musa dengan generasi yang kedua, akan disingkapkan dalam dua tahap.

Hal itu merupakan prosedur biasa di dalam menjamin suksesi takhta kepada pewaris raja yang ditetapkan.

Ketika ajalnya menjelang, raja mengharuskan pihak yang tunduk kepadanya mengucapkan sumpah setia kepada putranya. Sesudah itu, ketika sang putra naik takhta, pihak yang tunduk tersebut mengulangi sumpah mereka.

Demikian juga Musa dan Yosua, merupakan sebuah dinasti perantara yang mewakili kedudukan Tuhan sebagai Raja atas Israel.

Dengan demikian, naiknya Yosua memimpin Israel, melambangkan kesinambungan dari KeTuhanan Allah atas Israel, sebuah kesinambungan yang dipastikan oleh sumpah yang diucapkan Israel sebelum Musa wafat, dan kemudian pada upacara pengesahan sesudah Yosua naik memimpin mereka.

Pengucapan sejumlah berkat dan kutuk, merupakan hal yang menonjol setiap kali dilaksanakan upacara pengesahan.

Bagian Kitab Ulangan ini diawali dengan kutuk dan berkat untuk digunakan pada tahap kedua dari pengesahan perjanjian (ps. 27), dan sesudah itu kembali kepada situasi sebelumnya dan mengutarakan sanksi-sanksi kekal dari tahap permulaan pengesahan (ps. 28-30).

Jika Kitab Ulangan dipandang sebagai sebuah dokumen hukum resmi selaku saksi tentang perjanjian itu, tidak ada kesulitan dengan berbagai pengarahan yang diutarakan di pasal 17.

Dalam pada itu, hubungan di antara akhir pasal 26 dengan awal pasal 28 demikian lancar, sehingga menunjukkan bahwa pasal 27 kemungkinan tidak muncul tepat pada titik ini dalam perjalanan upacara di Moab.

Demikian pula di dalam arus pidato Musa yang sesungguhnya, pasal 30 mungkin langsung mengikuti akhir pasal 28.

Pengumuman Sanksi (28:1-68).

Kembali kepada tahap pertama upacara pembaharuan perjanjian, Musa kini mengumumkan sanksi-sanksinya.

Di dalam bagian yang sama di Kitab Perjanjian Sinai (Kel. 23:20-33), yang mendominasi adalah berkat.

Kini, sesudah sejarah kemurtadan Israel sepanjang empat puluh tahun berlalu, penekanan Musa sangat condong ke arah kutuk. Jadi, berkat (28:1-14) dan kutuk (ay. 15-68).

Penekanan ini telah diantisipasi di dalam janji dan ancaman di bagian yang sama dalam Imamat (ps. 26), yaitu bagian yang ditulis sesudah pemberontakan Israel yang pertama terhadap Perjanjian Sinai.

Tinjauan yang bagus sekali dalam Ulangan 28-30 mengenai sejarah Israel, khususnya tentang masa pembuangan yang masih jauh di depan, telah merupakan batu sandungan besar untuk mengakui Musa sebagai penulis bagian ini bagi peneliti Alkitab dari segi sejarah dan sastra secara alamiah.

1. Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN. Sekalipun warisan Israel dan kesinambungan kebahagiaan dari janji-janji tersebut bukan merupakan upah, ada hubungan antara kesalehan bangsa itu secara keseluruhan dengan kemakmuran mereka.

Karena kerajaan teokratis Perjanjian Lama merupakan gambaran pendahuluan dari Kerajaan Allah yang di dalamnya kebenaran dan kemuliaan berpadu.

Sebab itu, untuk menjaga agar pesan dari gambar yang dinubuatkan sebagai lambang itu tetap jelas, Allah mengizinkan bangsa Israel untuk menikmati berkat Kerajaan yang masih bersifat lambang itu, hanya sejauh mereka, khususnya para pejabat, menunjukkan kadar keadilan yang sesuai dari kerajaan tersebut.

Karena setiap keadilan yang dimiliki Israel merupakan anugerah dari Allah yang menyelamatkan mereka, prinsip pasal 28 sama sekali tidak berhubungan dengan agama yang menganut prinsip keselamatan karena perbuatan baik (lih. tafsiran 6:1-3).

Ayat 3-6 mengutarakan enam buah berkat yang paralel dengan enam kutuk pada ayat 16-19. (Tentang pemakaian rumusan berkat kutuk pada saat upacara di Kanaan pada waktu kemudian lihat tafsiran 27:12-13).

Berkat-berkat tersebut menampilkan suatu kepenuhan menyeluruh dari kebahagiaan.

Dua hal yang berlawanan, sebagai contoh, mengungkapkan suatu totalitas (bdg. ay. 3, 6).

Apa yang secara singkat diungkapkan dalam rumusan liturgis dalam enam ucapan bahagia diuraikan lebih jauh pada ayat 7-14.

Pengaturan dari berkat-berkat tersebut bersifat metatesis. Dengan demikian, hubungan luar negeri (ay. 7 dan 12b-13), urusan domestik (ay. 8 dan 11-12a) dan yang paling utama ialah hubungan dengan Tuhan (ay. 9-10).

Jika Israel menaati Tuhan, mereka akan senantiasa tampil sebagai pemenang di dalam setiap pertempuran dan berhasil di dalam setiap urusan dagang dengan bangsa-bangsa lain.

Di dalam wilayah kerajaan itu sendiri, akan ada kelimpahan hasil bumi.

Kanaan akan sungguh-sungguh merupakan surga yang penuh dengan aliran susu dan madu.

Yang paling penting, Israel akan makmur di dalam hubungannya dengan Tuhan perjanjiannya.

Di situlah letak rahasia dari seluruh kebahagiaan, sebab perkenan Allah itulah hidup.

Dari bukti-bukti yang nyata tentang perkenan Allah kepada Israel tersebut, seluruh bumi akan mengetahui, bahwa nama Tuhan telah disebut atasmu (ay. 10).

Maksudnya, akan jelas bahwa perjanjian Allah telah diadakan dengan Israel, dan bahwa Dia adalah Pemilih dan Pembela Israel (bdg. Yes. 63:19, Yer. 7:10, 11, 15:16).

Kembali diingatkan, bahwa kesetiaan kepada perjanjian adalah prasyarat semuanya itu (28: 9b, 13b, 14).

Perikop Selanjutnya: Kutuk.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel