Hakim-hakim 6: Gideon Diangkat Menjadi Hakim

Gideon Diangkat Menjadi Hakim.

Setelah belajar perikop Nyanyian Debora dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Gideon Diangkat Menjadi Hakim.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 6 dengan judul perikop Gideon Diangkat Menjadi Hakim).

Kita belajar perikop Gideon Diangkat Menjadi Hakim ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Gideon Diangkat Menjadi Hakim (Kitab Hakim-hakim 6)


Jdg 6:1 Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,

Jdg 6:2 dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.

Jdg 6:3 Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;

Jdg 6:4 berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak.

Jdg 6:5 Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,

Jdg 6:6 sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.

Jdg 6:7 Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu,

Jdg 6:8 maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.

Jdg 6:9 Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu.

Jdg 6:10 Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."

Jdg 6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.

Jdg 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."

Jdg 6:13 Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."

Jdg 6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"

Jdg 6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."

Jdg 6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

Jdg 6:17 Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.

Jdg 6:18 Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."

Jdg 6:19 Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.

Jdg 6:20 Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.

Jdg 6:21 Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.

Jdg 6:22 Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."

Jdg 6:23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."

Jdg 6:24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

Jdg 6:25 Pada malam itu juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.

Jdg 6:26 Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu."

Jdg 6:27 Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam.

Jdg 6:28 Ketika orang-orang kota itu bangun pagi-pagi, tampaklah telah dirobohkan mezbah Baal itu, telah ditebang tiang berhala yang di dekatnya dan telah dikorbankan lembu jantan yang kedua di atas mezbah yang didirikan itu.

Jdg 6:29 Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas, dialah yang melakukan hal itu."

Jdg 6:30 Sesudah itu berkatalah orang-orang kota itu kepada Yoas: "Bawalah anakmu itu ke luar; dia harus mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala yang di dekatnya."

Jdg 6:31 Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."

Jdg 6:32 Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon, karena kata orang: "Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu."

Jdg 6:33 Seluruh orang Midian dan orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur telah berkumpul bersama-sama; mereka telah menyeberang dan berkemah di lembah Yizreel.

Jdg 6:34 Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia.

Jdg 6:35 Juga dikirimnya pesan kepada seluruh suku Manasye dan orang-orang inipun dikerahkan untuk mengikuti dia. Dikirimnya pula pesan kepada suku Asyer, Zebulon dan Naftali, dan orang-orang inipun maju untuk menggabungkan diri dengan mereka.

Jdg 6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,

Jdg 6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."

Jdg 6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air.

Jdg 6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun."

Jdg 6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.

Para Penindas dan Pelepas Israel (3:7-16:31).

Sesudah pendahuluan umum, yang melukiskan kehidupan sepanjang masa para Hakim, kepada kita disajikan serangkaian episode khusus.

Setiap episode, mengisahkan kemurtadan Israel dengan penghajaran oleh Allah sebagai akibatnya.

6:1. TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian. Lingkaran dosa - hukuman - kelepasan, diulang kembali.

Orang Midian adalah pengembara yang tinggal di wilayah sebelah timur dan tenggara Laut Mati.

Silsilah mereka dapat ditelusuri sampai pada gundik Abraham, yakni Ketura (Kej. 25:1-2).

2. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu. Serangan orang Midian demikian efektif, sehingga orang Israel harus lari ke gua-gua dan tempat perlindungan di gunung sebagai tempat melarikan diri.

3. Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur. Yang memiliki hubungan baik dengan orang Midian adalah orang Amalek (bdg. 3:13), dan orang-orang dari sebelah timur, sebuah istilah umum untuk gerombolan pengembara dari padang gurun Siria.

4. Berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka. Dengan cara khas pengembara, orang-orang dari sebelah timur itu menetap untuk sementara di wilayah tersebut, dan memanfaatkan padang rumput sebagai tempat makan ternak mereka, serta mengambil hasil tanah bagi diri mereka sendiri.

Israel tidak berdaya untuk mengatasi gerakan-gerakan orang Badui tersebut.

5. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya. Pemakaian unta yang telah dijinakkan, memungkinkan untuk pertama kalinya diadakan serangan ke tempat yang jauh.

Alkitab sudah menyebutkan pemakaian unta sebelumnya, yaitu pada zaman para leluhur (Kej. 24:10 dst.), tetapi di sini, baru pertama kali disebutkan tentang unta dipakai di dalam sebuah serangan yang terorganisir.

8. Maka Tuhan mengutus seorang nabi kepada orang Israel. Penindasan oleh orang Midian telah membuat bangsa itu akhirnya berseru kepada Allah meminta dilepaskan.

Seorang nabi kemudian muncul di tengah-tengah mereka, yang mengingatkan mereka tentang kelepasan bangsa itu dari Mesir oleh belas kasihan Allah, serta ketidaktaatan mereka sesudah itu.

11. Kemudian datanglah Malaikat TUHAN. Pesan bagi Israel disampaikan melalui seorang nabi, tetapi panggilan untuk Gideon disampaikan langsung oleh Malaikat TUHAN.

Seperti pada 2:1-5, peristiwa ini harus dipahami sebagai sebuah penampakan Allah sendiri kepada Gideon.

Mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Gideon bersama dengan orang Israel lainnya, harus bekerja dengan diam-diam, agar gandum yang dihasilkan tidak dirampas oleh orang Midian.

Di dalam batas sebuah tempat pemerasan anggur, gandum yang setiap kali dapat dihasilkan hanya sedikit sekali.

Pekerjaan itu mendatangkan keputusasaan.

12. Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani. Pesan yang disampaikan oleh Malaikat TUHAN itu memberikan kesan mengejek, sebab Gideon tidak berdaya apa-apa untuk memenuhi kebutuhan bangsanya.

13. Ah, tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Kekuatan musuh Israel tampaknya menunjukkan, bahwa Allah tidak menyertai umat-Nya.

Gideon bertanya tentang rangkaian mukjizat pada masa yang lalu, dan heran mengapa hal itu tidak dilihatnya lagi pada zaman generasinya.

14. Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Sekalipun Israel lemah di hadapan lawan-lawannya, Allah menjanjikan kekuatan kepada Gideon untuk dapat melepaskan bangsanya.

15. Dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Para pemimpin Israel pada umumnya menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah (Kel. 3:11, Yes. 6:5, Yer. 1:6).

Gideon memprotes, karena menganggap situasi hidupnya tidak memungkinkan dia untuk menjadi pemimpin Israel.

17. Berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku. Gideon menginginkan sebuah tindakan adikodrati dilaksanakan di hadapan matanya, untuk menegaskan bahwa ini memang pesan dari Allah.

19. Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing. Ini merupakan persembahan (minhâ) yang ingin disajikannya kepada tamunya itu (6:18).

Istilah yang dipakai, sengaja mempunyai arti ganda.

Di satu sisi, Gideon mempersiapkan makanan sebagaimana yang biasanya ia hidangkan untuk seorang tamu yang ingin ia hormati.

Sekalipun demikian, makanan itu juga bisa merupakan persembahan bagi Allah.

Suatu tanda, bahwa Allah telah menerima persembahan tersebut, akan memperkuat kenyataan, bahwa pesan yang membingungkan Gideon tersebut memang berasal dari Allah.

20. Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya. Sang Malaikat memerintahkan agar Gideon menaruh makanan tersebut di sebuah mezbah buatan.

21. Maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Peristiwa ini merupakan tanda, bahwa persembahan Gideon diterima (Im. 9:24, I Raj. 18:38), jenis tanda yang memang diminta oleh Gideon.

22. Celakalah aku, Tuhanku ALLAH. Sekarang Gideon ketakutan, sebab dia telah melihat sendiri Malaikat TUHAN itu.

Yehovah telah berfirman kepada Musa: "Tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup" (Kel. 33:20).

Ketika Malaikat TUHAN itu pergi, Gideon takut, bahwa penampakan itu merupakan tanda kematian yang sudah dekat.

23. Tetapi berfirmanlah Tuhan kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati." Allah memastikan, bahwa Gideon tidak akan mati pada waktu itu.

Pesan dari Malaikat itu dibenarkan, yaitu bahwa Gideon merupakan seorang perkasa yang berani.

Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana. Gideon mendirikan sebuah mezbah untuk memperingati pesan Allah yang disampaikan kepadanya.

Shalom merupakan istilah Ibrani untuk "damai sejahtera".

Mezbah tersebut masih ada pada saat kitab ini ditulis.

25. Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu. Karena penyembahan berhala merupakan dosa besar Israel, Gideon diperintahkan untuk menunjukkan kesetiaannya kepada Allah Israel, dan kebenciannya terhadap penyembahan Baal.

Gideon harus mengambil seekor lembu jantan untuk penyembahan kepada Tuhan.

Sesudah itu, dia diperintahkan untuk menghancurkan mezbah Baal, dan memotong tiang berhala yang ada di sebelahnya.

Tiang berhala ini melambangkan unsur wanita di dalam agama kesuburan, dan berbentuk sebuah tiang kayu, atau batang pohon yang ditancapkan di mezbah Baal.

26. Dirikanlah mezbah bagi Tuhan, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini. Gideon diperintahkan untuk mendirikan sebuah mezbah bagi Allah Israel, dan memakai kayu bekas tiang berhala untuk membakar hewan yang akan dipersembahkan olehnya.

27. Diperbuatnyalah seperti yang difirmankan Tuhan. Sepuluh orang ikut bersama Gideon dalam tindakan ini, yang dilakukan pada malam hari untuk mencegah agar tidak diketahui oleh sesama orang Israel yang menyetujui penyembahan berhala.

29. Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Pada hari berikutnya, para penduduk desa itu naik pitam melihat tindakan yang menurut mereka merusak kesucian tempat itu.

31. Kamu mau berjuang membela Baal? Pada saat penduduk menuntut agar Gideon dibunuh atas tindakannya merusak tempat ibadah itu, Yoas ayahnya tampil sebagai pembela.

Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri. Dengan kata lain, dewa yang tidak bisa membela dirinya sendiri tidak layak disembah oleh siapa pun juga.

Inilah yang dikemukakan oleh Yoas, yang kemudian mengancam akan membunuh setiap orang yang membela kepentingan Baal.

32. Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon. Nama ini merupakan nama lain bagi Gideon.

Di sini nama tersebut ditafsirkan sebagai berarti "Biarlah Baal berjuang sendiri" (yârêb Baal).

Dengan demikian, nama ini menjadi sejenis slogan perjuangan bagi semua musuh Baalisme.

Tidak lama kemudian, nama Yerubaal diganti menjadi Yerubeset (II Sam. 11:21), sebagaimana halnya Isyboset (II Sam. 2:8) sebagai ganti dari Esbaal (I Taw. 8:33).

Istilah ba'al di dalam bagian awal dari kehidupan Ibrani, merupakan kata lain dari Adonay.

Kedua istilah tersebut artinya "tuan" atau "penguasa" dan dapat dipakai untuk Allah Israel.

Sesudah masa permusuhan dengan agama Baal orang Finisia, kata ini menjadi kata lain dari penyembahan berhala.

Kata boset yang artinya "malu" dianggap sebagai pengganti yang cocok untuk komponen Baal dalam nama orang.

33. Berkemah di Lembah Yizreel. Lembah ini membentang dari Gunung Karmel hingga ke Lembah Yordan.

Sebuah cabang lewat di antara Gunung Tabor dan Bukit Muria, dan cabang lainnya terletak di antara Bukit Muria dan Gunung Gilboa.

Karena Yizreel mengarah langsung ke pusat Palestina, tempat tersebut telah merupakan medan pertempuran sepanjang sejarah.

34. Pada waktu itu Roh Tuhan menguasai Gideon. Secara harfiah: menyelimuti Gideon (versi JPS).

Roh Allah menyelimuti Gideon, sehingga dia menjadi alat yang dipakai oleh Roh untuk menyelesaikan maksud ilahi.

Dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia. Orang Abiezer adalah kelompok suku Gideon, dan mereka pula yang merupakan kelompok pertama yang berjuang di sampingnya.

Sesudah itu, suku Manasye, Asyer, Zebulon dan Naftali, ikut membantu Gideon di dalam melawan orang Midian.

37. Aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan. Gideon kembali meminta tanda yang dapat meyakinkan dirinya, apakah dia bisa menang di dalam pertempuran itu atau tidak.

Dia menempatkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan, dan menyatakan bahwa dirinya akan yakin menang, jika dijumpainya bahwa guntingan bulu domba itu basah padahal tanah di sekitarnya kering.

38. Keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air. Untuk lebih yakin lagi, pada hari berikutnya Gideon meminta agar benang bulu domba itu yang kering, dan tanah di sekitarnya yang basah karena embun.

Tanda ganda yang tidak dapat diterangkan secara alamiah ini, merupakan bukti bagi Gideon, bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepadanya dan pasukan yang dipimpinnya.

Perikop Selanjutnya: Gideon Mengusir Musuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel