Yosua 5:13-15: Panglima Balatentara TUHAN

Panglima Balatentara TUHAN​.

Setelah belajar perikop Penyunatan dan Hari Raya Paskah di Gilgal dari kitab Yosua, maka sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Panglima Balatentara TUHAN.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yosua (Joshua 5:13-15 dengan judul perikop Panglima Balatentara TUHAN).

Kita belajar perikop Panglima Balatentara TUHAN ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Panglima Balatentara TUHAN (Kitab Yosua 5:13-15)


Jos 5:13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"

Jos 5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

Jos 5:15 Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.


Penampilan Panglima Balatentara Tuhan (5:13-6:5).


Sebagaimana Yehova telah berbicara kepada Yosua untuk mempersiapkan dirinya terhadap peristiwa besar yang pertama, yaitu penyeberangan Sungai Yordan.

Demikian pula Dia kini tampil kepada Yosua untuk memberikan kepastian, serta petunjuk guna menghadapi peristiwa besar yang kedua,yaitu penaklukan Kanaan.

Menyadari pentingnya penaklukan Yerikho bagi orang Israel (sebab mereka sudah tidak mungkin mundur lagi), Yosua berkeputusan untuk mengintai sendiri benteng kota tersebut, dan terkejut karena kelihatannya benteng itu tidak dapat ditembus (6:1).

13. Seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus. Bukan sebuah penglihatan biasa, tetapi suatu penampakan nyata dari Putra Allah sendiri pada masa pra-inkarnasi, sebuah teofani (bdg. Kej. 18:33, 32:24-30, Kel. 3:2-6).

Malaikat Yehova muncul dengan peran yang paling sesuai dengan keadaan umat-Nya: kepada Musa, selaku Juruselamat Israel yang ikut menderita bersama dengan umat-Nya (Kel. 3, Yes. 63:9), dan kepada Yosua sebagai Panglima pasukan, yang memimpin dengan pedang terhunus, siap untuk menghakimi Kanaan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Wm. G. Blaikie: "Panglima balatentara Tuhan telah menghunus pedang-Nya untuk menunjukkan, bahwa penghukuman atas bangsa yang fasik tersebut tidak akan berlambatan lagi" (Exp. B).

14. Jawaban Panglima tersebut dapat diterjemahkan menjadi: "Bukan, sebab ini Aku; sebagai Panglima balatentara Yehova kini Aku datang."

Untuk menggenapi janji-Nya kepada Musa (Kel. 33:14), Allah menyatakan kehadiran-Nya bersama dengan Israel, bukan sekadar sebagai sekutu mereka, tetapi sebagai pemimpin mereka.

Perang yang ke dalamnya sesaat lagi bangsa itu akan terlibat merupakan perang-Nya, sebab kejahatan orang Amori sudah genap (Kej. 15:16, Ul. 9:5, 18:12).

Israel hanyalah merupakan sebuah divisi dari seluruh pasukan Allah, bersama dengan para malaikat-Nya (Mzm. 148:2) dan segenap kekuatan alam (Yos. 10:11-14, Hak. 5:20).

Dengan demikian, Yosua segera sadar, bahwa dirinya hanyalah hamba dari Sang Panglima.

Kisah penaklukan Kanaan (ps. 6-11), menunjukkan bahwa strategi militer Yosua bersifat ilahi.

Terdapat tiga buah pertempuran di dalam penaklukan tersebut.

Dipimpin Tuhan menyerang pusat negeri itu, Israel pertama-tama menguasai Yerikho dan Ai, sehingga membuka jalan untuk memasuki Central Ridge dan memecah belah kesatuan antara bagian utara dan bagian selatan Kanaan.

Serangan kedua di selatan kemudian mengalahkan koalisi orang Amori, sedangkan serangan yang ketiga mengalahkan persekutuan dari wilayah utara.

15. Tempat engkau berdiri itu kudus. Bandingkan Keluaran 3:5. Tempat di Kanaan yang kotor itu telah dikuduskan oleh kehadiran Allah yang kudus.

Perikop Selanjutnya: Jatuhnya Yerikho.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel