Ulangan 28:47-68: Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami

Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami​.

Setelah belajar perikop Kutuk dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 28:47-68 dengan judul perikop Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami).

Kita belajar perikop Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Peperangan dan Pembuangan Yang Akan Dialami (Kitab Ulangan 28:47-68)


Deu 28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,

Deu 28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Deu 28:49 TUHAN akan mendatangkan kepadamu suatu bangsa dari jauh, dari ujung bumi, seperti rajawali yang datang menyambar; suatu bangsa yang bahasanya engkau tidak mengerti,

Deu 28:50 suatu bangsa yang garang mukanya, yang tidak menghiraukan orang tua-tua dan tidak merasa kasihan kepada anak-anak;

Deu 28:51 yang akan memakan habis hasil ternakmu dan hasil bumimu, sampai engkau punah; yang tidak akan meninggalkan bagimu gandum, air anggur atau minyak, ataupun anak lembu sapimu atau anak kambing dombamu, sampai engkau dibinasakannya.

Deu 28:52 Engkau akan ditekannya di segala tempatmu, sampai runtuh tembok-tembokmu yang tinggi dan berkubu, yang kaupercayai itu di seluruh negerimu, bahkan engkau akan ditekan di dalam segala tempatmu, di seluruh negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Deu 28:53 Dan engkau akan memakan buah kandunganmu, yakni daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, --dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu.

Deu 28:54 Dan orang laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang masih tinggal padanya,

Deu 28:55 sehingga kepada salah seorang dari mereka itu ia tidak mau memberikan sedikitpun dari daging anak-anaknya yang dimakannya, karena tidak ada lagi sesuatu yang ditinggalkan baginya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di segala tempatmu.

Deu 28:56 Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,

Deu 28:57 karena uri yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang dilahirkannya; sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan memakannya dengan sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di dalam tempatmu.

Deu 28:58 Jika engkau tidak melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat yang tertulis dalam kitab ini, dan engkau tidak takut akan Nama yang mulia dan dahsyat ini, yakni akan TUHAN, Allahmu,

Deu 28:59 maka TUHAN akan menimpakan pukulan-pukulan yang ajaib kepadamu, dan kepada keturunanmu, yakni pukulan-pukulan yang keras lagi lama dan penyakit-penyakit yang jahat lagi lama.

Deu 28:60 Ia akan mendatangkan pula segala wabah Mesir yang kautakuti itu kepadamu, sehingga semuanya itu melekat padamu.

Deu 28:61 Juga berbagai-bagai penyakit dan pukulan, yang tidak tertulis dalam kitab Taurat ini, akan ditimbulkan TUHAN menimpa engkau, sampai engkau punah.

Deu 28:62 Dari pada kamu hanya sedikit orang yang tertinggal, padahal kamu dahulu seperti bintang-bintang di langit banyaknya--karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.

Deu 28:63 Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan membuat kamu banyak, demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memunahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya.

Deu 28:64 TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; di sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, yakni kepada kayu dan batu.

Deu 28:65 Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana.

Deu 28:66 Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu.

Deu 28:67 Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.

Deu 28:68 TUHAN akan membawa engkau kembali ke Mesir dengan kapal, melalui jalan yang telah Kukatakan kepadamu: Engkau tidak akan melihatnya lagi, dan di sana kamu akan menawarkan diri kepada musuhmu sebagai budak lelaki dan budak perempuan, tetapi tidak ada pembeli."


Sanksi-sanksi: Pengesahan Perjanjian (27:1-30:20).

Bagian baku yang keempat di dalam perjanjian raja-raja kuno berisi kutuk dan berkat, sanksi-sanksi celaka dan kesejahteraan dari perjanjian.

Di dalam Kitab Ulangan, bagian tersebut dijumpai di pasal 27-30.

Meskipun 26:16-19 merupakan bagian penutup dari rangkaian peraturan, bagian tersebut juga mengawali unsur pengesahan perjanjian, yang intinya terdiri atas sejumlah kutuk dan berkat yang dibahas di bagian ini.

Pengesahan perjanjian baru yang disusun oleh Musa dengan generasi yang kedua, akan disingkapkan dalam dua tahap.

Hal itu merupakan prosedur biasa di dalam menjamin suksesi takhta kepada pewaris raja yang ditetapkan.

Ketika ajalnya menjelang, raja mengharuskan pihak yang tunduk kepadanya mengucapkan sumpah setia kepada putranya. Sesudah itu, ketika sang putra naik takhta, pihak yang tunduk tersebut mengulangi sumpah mereka.

Demikian juga Musa dan Yosua, merupakan sebuah dinasti perantara yang mewakili kedudukan Tuhan sebagai Raja atas Israel.

Dengan demikian, naiknya Yosua memimpin Israel, melambangkan kesinambungan dari KeTuhanan Allah atas Israel, sebuah kesinambungan yang dipastikan oleh sumpah yang diucapkan Israel sebelum Musa wafat, dan kemudian pada upacara pengesahan sesudah Yosua naik memimpin mereka.

Pengucapan sejumlah berkat dan kutuk, merupakan hal yang menonjol setiap kali dilaksanakan upacara pengesahan.

Bagian Kitab Ulangan ini diawali dengan kutuk dan berkat untuk digunakan pada tahap kedua dari pengesahan perjanjian (ps. 27), dan sesudah itu kembali kepada situasi sebelumnya dan mengutarakan sanksi-sanksi kekal dari tahap permulaan pengesahan (ps. 28-30).

Jika Kitab Ulangan dipandang sebagai sebuah dokumen hukum resmi selaku saksi tentang perjanjian itu, tidak ada kesulitan dengan berbagai pengarahan yang diutarakan di pasal 17.

Dalam pada itu, hubungan di antara akhir pasal 26 dengan awal pasal 28 demikian lancar, sehingga menunjukkan bahwa pasal 27 kemungkinan tidak muncul tepat pada titik ini dalam perjalanan upacara di Moab.

Demikian pula di dalam arus pidato Musa yang sesungguhnya, pasal 30 mungkin langsung mengikuti akhir pasal 28.

Pengumuman Sanksi (28:1-68).

Kembali kepada tahap pertama upacara pembaharuan perjanjian, Musa kini mengumumkan sanksi-sanksinya.

Di dalam bagian yang sama di Kitab Perjanjian Sinai (Kel. 23:20-33), yang mendominasi adalah berkat.

Kini, sesudah sejarah kemurtadan Israel sepanjang empat puluh tahun berlalu, penekanan Musa sangat condong ke arah kutuk. Jadi, berkat (28:1-14) dan kutuk (ay. 15-68).

Penekanan ini telah diantisipasi di dalam janji dan ancaman di bagian yang sama dalam Imamat (ps. 26), yaitu bagian yang ditulis sesudah pemberontakan Israel yang pertama terhadap Perjanjian Sinai.

Tinjauan yang bagus sekali dalam Ulangan 28-30 mengenai sejarah Israel, khususnya tentang masa pembuangan yang masih jauh di depan, telah merupakan batu sandungan besar untuk mengakui Musa sebagai penulis bagian ini bagi peneliti Alkitab dari segi sejarah dan sastra secara alamiah.

Kutuk (28:15-68).
Pengusiran dari warisan yang dijanjikan merupakan puncak kutukan.

Itu berarti hilangnya kehadiran dan perkenan khusus Allah, hilangnya jalan masuk kepada-Nya di bukit Sion yang kudus melalui sakramen yang ditetapkan, dan hilangnya status sebagai umat Kerajaan Allah.

Karena itu, dalam bagian yang panjang tentang kutuk ini, pengepungan dan pengasingan, berkali-kali muncul sebagai puncak penderitaan.

Terdapat serangkaian gambaran serupa tentang masa depan penuh malapetaka, yang membayangi bangsa yang demikian mudah menjadi tidak setia (ay. 20-26, 27-37, 38-48, 49-57, 58-68).

Tiga gambaran pertama dan gambaran yang terakhir berpuncak pada kutukan ditaklukkan oleh musuh dengan segenap akibatnya yang mengerikan (ay. 25-26, 36-37, 48, 63-68), sedangkan gambaran keempat sepenuhnya merupakan gambaran dari peristiwa yang terkutuk itu (ay. 49-57).

Gambaran luas tentang kejahatan-kejahatan khusus ini merupakan kelanjutan dari sebuah pengantar rumusan ritual tentang sanksi-sanksi kutukan perjanjian (ay. 15-19).

Hukuman (28:48) harus disesuaikan dengan pelanggarannya (ay. 47).

Tindakan Israel yang mendatangkan kutuk (ay. 48) akan mengakibatkan Israel kembali kepada status ketika Allah memanggil mereka ke dalam kasih perjanjian (bdg. Im. 26:13).

Sekalipun pada saat ini Musa tidak mengalihkan perhatian dari kengerian kutuk-kutuk ini dengan sejumlah persyaratan, di bagian lain dia memberitakan kemenangan kasih karunia perjanjian melalui pemulihan sekelompok sisa pilihan yang bertobat (Ul. 4:29 dst, 30:1 dst.).

49. Suatu bangsa dari jauh ... seperti rajawali yang datang menyambar. Penyerang kafir yang datang dari jauh dan menyerbu Israel bagaikan rajawali yang terbang menyambar mangsanya, tidak akan memiliki belas kasihan (ay. 50-51).

Tetapi, tindakan keji tidak berperikemanusiaan tersebut akan menjadi tidak berarti dibandingkan dengan tindakan ibu Israel yang paling lembut sekalipun, yang berubah menjadi kanibal dalam kesukaran karena pengepungan (ay. 52-57, bdg. Im. 26:29, Rat. 4:1-10).

49-57. Yang merupakan puncak di dalam setiap rangkaian ayat sebelumnya, merupakan pokok khusus dari gambaran nubuat keempat tentang Israel ini yang terkena kutuk perjanjian.

Dengan sangat jelas, Musa mengemukakan keburukan dan kesusahan mengerikan yang akan dialami oleh bangsa ini, yang pernah menjadi pemimpin bangsa-bangsa lain, bila mereka terkena kutuk diserang.

51-53. Hasil ternakmu ... buah kandunganmu. Bagian ini membandingkan nafsu yang wajar dari seorang barbar dengan nafsu yang tidak wajar dari orang Israel.

Di seluruh negeri tidak akan ada tempat untuk berlindung dari pengepungan itu (ay. 52a, c, 55, 57) bagi orang-orang yang lebih mengandalkan pertahanan manusia daripada Allah, Benteng sejati mereka.

Sejarah Perjanjian Lama mengisahkan pelaksanaan secara berturut-turut dari kutuk ini yang berpuncak pada musnahnya Yerusalem pada tahun 70 M.

58-68. 58. Jika engkau tidak melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat. Di dalam paragraf penutup ini, Musa mengingatkan kepada bentuk persyaratan yang mengawali pengutaraan kutuk (bdg. ay. 15), sebab pada saat bangsa itu berkumpul di Moab, keputusan untuk memilih berkat atau kutuk masih harus dibuat oleh Israel.

Untuk menghindari kutuk-kutuk itu, bangsa Israel harus menaati berbagai ketetapan dari dokumen perjanjian, ini karena betul-betul menghormati Tuhan yang telah menyatakan kemuliaan-Nya dan karya-Nya yang menakjubkan waktu menyelamatkan mereka dari Mesir.

62-63. Dari pada kamu hanya sedikit orang yang tertinggal ... dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. Ketidaktaatan akan mengakibatkan mereka kehilangan berkat-berkat yang dijanjikan Allah di dalam Perjanjian Abraham, yaitu menjadi berlipat ganda jumlah bangsa itu, dan memiliki sebuah negeri untuk ditinggali.

Sebagai ganti dari semua berkat tersebut, akan ada penderitaan luar biasa dan berkesinambungan (ay. 59-61).

64. Tuhan akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa. Secara nubuat sesudah bangsa yang dikepung dan ditaklukkan itu mengalami pembuangan (ay. 64-67), Musa melukiskan sekilas semua penderitaan Israel yang tidak percaya dan tidak bertempat tinggal sepanjang abad -- bangsa yang pernah menjadi umat Allah, namun menjadi seperti orang kafir di dalam pembuangan mereka, tidak memiliki pengharapan, tanpa Kristus, dan tanpa Allah di dalam dunia ini (Ef. 2:12).

Dengan menyangkal pemilihan dan panggilan perjanjian mereka, yang untuknya mereka telah dilepaskan dari perbudakan di Mesir untuk menjadi putra-putra teokratis Allah, bangsa Israel pasti jatuh kembali ke dalam keadaan yang lebih parah daripada perbudakan di Mesir (ay. 68), yaitu ke dalam perbudakan kepada Iblis dan dosa, maut dan neraka.

Perikop Selanjutnya: Perjanjian Dengan Allah Diperbaharui.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel