Yosua 10: Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan

Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan.

Setelah belajar perikop Akal Orang Gibeon dari kitab Yosua, maka sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Yosua (Joshua 10 dengan judul perikop Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan).

Kita belajar perikop Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Pertempuran Dekat Gibeon -- Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan (Kitab Yosua 10)


Jos 10:1 Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek, raja Yerusalem, bahwa Yosua telah merebut Ai dan telah menumpasnya--seperti yang dilakukannya terhadap Yerikho dan terhadap rajanya, demikianlah juga dilakukannya terhadap Ai dan terhadap rajanya--dan bahwa penduduk kota Gibeon telah mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Israel dan diam di tengah-tengah mereka,

Jos 10:2 maka sangat takutlah orang, sebab Gibeon itu kota yang besar, seperti salah satu kota kerajaan, bahkan lebih besar dari Ai, dan semua orangnya adalah pahlawan.

Jos 10:3 Sebab itu Adoni-Zedek, raja Yerusalem, menyuruh orang kepada Hoham, raja Hebron, kepada Piream, raja Yarmut, kepada Yafia, raja Lakhis, dan kepada Debir, raja Eglon, mengatakan:

Jos 10:4 "Datanglah kepadaku dan bantulah aku, supaya kita menggempur Gibeon, karena telah mengadakan ikatan persahabatan dengan Yosua dan orang Israel."

Jos 10:5 Lalu kelima raja orang Amori itu berkumpul dan bergerak maju: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon, mereka beserta seluruh tentara mereka. Mereka berkemah mengepung Gibeon dan berperang melawannya.

Jos 10:6 Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal, mengatakan: "Jangan menarik tanganmu dari pada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan, telah bergabung melawan kami."

Jos 10:7 Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.

Jos 10:8 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."

Jos 10:9 Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba, setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal.

Jos 10:10 Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda.

Jos 10:11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

Jos 10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"

Jos 10:13 Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.

Jos 10:14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.

Jos 10:15 Kemudian Yosua dan seluruh orang Israel yang menyertainya pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.

Jos 10:16 Kelima raja itu melarikan diri dan bersembunyi di dalam gua di Makeda.

Jos 10:17 Kepada Yosua dikabarkan, demikian: "Kelima raja itu telah ditemukan bersembunyi di dalam gua di Makeda."

Jos 10:18 Lalu berkatalah Yosua: "Gulingkanlah batu-batu yang besar ke mulut gua itu dan tempatkanlah di sana orang untuk menjaga mereka.

Jos 10:19 Tetapi kamu, janganlah kamu berhenti, kejarlah musuhmu dan hantamlah barisan belakangnya; janganlah biarkan mereka masuk ke dalam kota-kota mereka, sebab TUHAN, Allahmu, menyerahkan mereka kepadamu!"

Jos 10:20 Setelah Yosua dan orang Israel selesai menimbulkan kekalahan yang besar sekali di antara mereka, sampai mereka dihancurkan sama sekali--beberapa orang dari mereka dapat lolos dan masuk ke kota-kota yang diperkuat--

Jos 10:21 pulanglah seluruh bangsa itu dengan selamat kepada Yosua ke tempat perkemahan, di Makeda. Tidak ada seorangpun yang berani melemparkan kata-kata ancaman terhadap orang Israel.

Jos 10:22 Kemudian berkatalah Yosua: "Bukalah mulut gua dan keluarkanlah kelima raja itu dari dalam dan bawa kepadaku."

Jos 10:23 Dilakukan oranglah demikian, kelima raja itu dikeluarkan dari gua itu dan dibawa kepadanya: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon.

Jos 10:24 Setelah raja-raja itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: "Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini." Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya ke atas tengkuk raja-raja itu.

Jos 10:25 Lalu berkatalah Yosua kepada mereka: "Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab secara itulah akan dilakukan TUHAN kepada semua musuhmu, yang kamu perangi."

Jos 10:26 Sesudah itu Yosua membunuh raja-raja itu, dan menggantung mereka pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam.

Jos 10:27 Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang.

Jos 10:28 Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya; kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya, tidak ada seorangpun yang dibiarkannya lolos, dan raja Makeda, diperlakukannya seperti telah diperlakukannya raja Yerikho.

Jos 10:29 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus dari Makeda ke Libna, lalu memerangi Libna.

Jos 10:30 Dan TUHAN menyerahkan kota itu juga kepada orang Israel, beserta rajanya. Yosua memukul kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya dengan mata pedang, tidak ada seorangpun di dalamnya yang dibiarkannya lolos, dan rajanya itu, diperlakukannya seperti telah diperlakukannya raja Yerikho.

Jos 10:31 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus dari Libna ke Lakhis, lalu berkemah mengepung kota itu dan berperang melawannya.

Jos 10:32 Dan TUHAN menyerahkan Lakhis kepada orang Israel. Yosua merebut kota itu pada hari yang kedua. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya dipukulnya dengan mata pedang, tepat seperti yang dilakukannya terhadap Libna.

Jos 10:33 Lalu Horam, raja Gezer, maju untuk membantu Lakhis, tetapi Yosua menewaskan dia dan rakyatnya, sehingga tidak ada seorangpun padanya yang dibiarkannya lolos.

Jos 10:34 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel berjalan terus dari Lakhis ke Eglon, lalu mereka berkemah mengepung kota itu dan berperang melawannya.

Jos 10:35 Kota itu direbut mereka pada hari itu juga dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya pada hari itu, tepat seperti yang dilakukan terhadap Lakhis.

Jos 10:36 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel bergerak maju dari Eglon ke Hebron, lalu berperang melawannya.

Jos 10:37 Negeri itu direbut mereka dan dipukul dengan mata pedang, juga rajanya dan segala kotanya dan semua makhluk yang ada di dalamnya, tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tepat seperti yang dilakukannya terhadap Eglon. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya.

Jos 10:38 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel kembali ke Debir, lalu berperang melawannya.

Jos 10:39 Negeri itu beserta rajanya dan segala kotanya direbutnya, dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpas mereka, tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos; seperti yang dilakukannya terhadap Hebron, demikianlah dilakukan terhadap Debir beserta rajanya, sama seperti yang dilakukannya terhadap Libna beserta rajanya.

Jos 10:40 Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.

Jos 10:41 Yosua menewaskan mereka dari Kadesh-Barnea sampai Gaza, juga seluruh tanah Gosyen sampai Gibeon.

Jos 10:42 Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel.

Jos 10:43 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.

Perjuangan di Selatan (9:1-10:43).


Sesudah kembali ke markas besar Israel di Gilgal, tidak lama kemudian Yosua diminta untuk maju berperang melawan berbagai kerajaan kota bangsa Amori, yang menguasai Kanaan Selatan.

Sekalipun para raja yang disebutkan dalam 9:1-2, mungkin berkomplot secara diam-diam, kenyataannya mereka tidak pernah berhasil untuk bersatu menentang bangsa Israel yang datang menyerbu itu.

Kekalahan suku Gibeon, bisa menunjukkan bahwa persatuan mereka telah runtuh, sehingga hanya lima kota di selatan, dan sebuah konfederasi besar di utara, yang berperang dengan Yosua.

Kehancuran Koalisi Orang Amori (10:1-43).


Raja Yerusalem, yang wilayahnya paling dekat dengan keempat kota Gibeon, mengambil alih pimpinan dalam mengumpulkan sekutu untuk menghukum kota-kota orang Hewi karena pengkhianatan mereka, dan pada saat yang bersamaan mencegah orang Israel untuk menduduki wilayah tersebut.

1. Adoni-Zedek merupakan nama yang bunyinya hampir sama dengan Melkizedek (Kej. 14:18), keduanya merupakan nama atau gelar yang cukup umum dipakai oleh raja-raja orang Yebus.

Orang Yebus (Yos. 15:63) adalah campuran orang Amori, orang Het (maksudnya: orang Hat yang bukan suku Indo-Eropa), dan orang Hur sebagaimana ditunjukkan oleh Yehezkiel 16:3, dan nama Araunah yang artinya raja dalam bahasa Hur.

Adoni-Zedek pastilah merupakan seorang pendahulu dari Abdi-heba, pemimpin Yerusalem yang disebutkan dalam Surat-surat Amarna.

Meredith Kline telah mengemukakan dengan jelas (di dalam berbagai artikel mengenai orang Habiru di dalam WTR XIX, XX), bahwa secara umum pasukan bayaran Habiru (Apiru) dengan kereta perang mereka yang menyusup dari Siria untuk membantu para raja Kanaan memberontak terhadap Mesir, tidak mungkin sama atau mencakup (kecuali barangkali yang di sekitar Sikhem) orang Israel yang menyerbu Kanaan secara besar-besaran dari Trans-Yordan untuk menghancurkan Kanaan dan mendirikan negara yang baru.

Menurut surat-surat Amarna, pada tahun 1375 sM, hanya terdapat empat kerajaan kota yang merdeka di wilayah Palestina selatan -- Yerusalem, Shuwardata, Gezer dan Lakhis (dua yang terakhir bermusuhan dengan Yerusalem). Yarmut dan Eglon berada di bawah pemerintahan pejabat Mesir.

Sekalipun demikian, pada zaman Yosua, dengan menghitung juga Yerikho, Ai, Betel, Gibeon dan kota-kota lain di Kanaan selatan sebagaimana disebutkan di Yosua 12:9-16, terdapat hampir dua puluh kota kerajaan di wilayah itu.

Namun, sebelum surat-surat Amarna ditulis, sebagian besar dari kota kerajaan tersebut telah dikalahkan oleh Israel, dan sisanya dibiarkan saling mencurigai.

3. Hebron. Sebuah kota kuno yang jelas terletak di Jebel er-Rumeidi, tepat di barat kota yang sekarang, sembilan belas mil di sebelah selatan Yerusalem.

Yarmut. Khirbet Yarmuk yang terletak enam belas mil sebelah barat barat daya Yerusalem.

Lakhis. Tel ed-Duweir, dua puluh tujuh mil barat daya Yerusalem.

Eglon. Mungkin Tel el-Hesi sekitar tujuh mil di sebelah barat Lakhis.

Pertempuran pada Hari yang Unik (10:6-21).


Makna historis dari kemenangan ini telah dibandingkan dengan kemenangan Pertempuran Marathon (Blaikie).

Ketika orang-orang Gibeon dengan sungguh-sungguh meminta pertolongan orang Israel, maka orang Israel harus membantu, karena di antara keduanya ada ikatan perjanjian (lih. taf. 24:1).

Dengan dorongan Tuhan (10:8, bdg. 1:5), Yosua melakukan perjalanan darurat sepanjang paling sedikit dua puluh mil pada malam hari dari Gilgal, mungkin menelusuri jalur Yerikho-Yerusalem untuk mencegah pasukan lawan bergerak kembali ke salah satu kota orang Amori (Maunder dalam ISBE).

Yosua mampu mengejutkan orang-orang Amori yang sedang mengepung kota Gibeon tersebut ketika matahari terbit, dan menghargai mereka di sepanjang Gibeon ke arah barat laut melalui Bet-horon hingga sampai ke Shephelah.

Orang-orang Amori terus lari ke arah timur laut di sepanjang lembah yang memisahkan bukit-bukit di kaki gunung dari Central Ridge sampai ke Azeka (Tel ez-Zakariyeh, yang melindungi Lembah Ela, sekitar tiga mil barat Yarmut), dan Makeda (mungkin Khirbet el-Heishum, dua mil barat laut Yarmut) di dalam usaha mereka yang sia-sia untuk mencapai Yarmut (10:3), sekitar dua puluh mil dari Gibeon.

Tuhan menambahkan kepanikan mereka (10:10), dengan mengirimkan sebuah badai batu es yang mematikan atas orang-orang Amori ketika mereka berlari sepanjang dua mil di sepanjang punggung bukit di antara Bet-Horon Atas (dua ribu dua puluh dua kaki di atas permukaan laut), dan Bet-Horon Bawah (seribu dua ratus sepuluh kaki di atas permukaan laut).

Ayat 12-14 tidak melukiskan peristiwa yang terjadi sesudah peristiwa pada ayat 10-11, sebaliknya ayat-ayat tersebut merupakan bagian suatu kutipan (10:12-15) dari Kitab Yasyar (Kitab Orang Jujur) yang diperkenalkan untuk memperjelas situasi ketika Allah menurunkan hujan batu es.

Sama dengan Kitab Peperangan Tuhan (Bil. 21:14-18), Kitab Yasyar merupakan kumpulan kidung yang dipadukan dengan catatan-catatan sejarah sebagai penjelas, yang memuji para pahlawan Israel.

Kidung-kidung itu pasti dikumpulkan secara bertahap (bdg. II Sam. 1:18).

Pada umumnya, mukjizat yang dikisahkan di sini ditafsirkan sebagai tindakan Allah memperpanjang siang hari kira-kira sehari penuh (ay. 13), sehingga memberikan kesempatan kepada orang Israel untuk menuntaskan pengejaran mereka.

Sekalipun demikian, andaikata matahari ditahan selama sepuluh, dua belas jam atau lebih, sehingga seluruh wilayah Timur Dekat Kuno tentu dapat menyaksikan peristiwa tersebut -- sebuah mukjizat yang lebih menakjubkan lagi daripada penyeberangan Laut Teberau dan Sungai Yordan -- maka aneh, bahwa kisah itu di dalam Perjanjian Lama hanya dicatat di Habakuk 3:11 saja.

Allah tidak memamerkan kuasa mukjizat-Nya secara sembarangan, Dia hanya memanfaatkan kekuatan-Nya sejauh hal itu diperlukan untuk mencapai keinginan-Nya dan itupun dilakukan oleh-Nya hanya di hadapan orang yang dapat memahami atau mengenali Dia melalui peristiwa tersebut.

Apa yang oleh Yosua dianggap perlu bagi pasukannya yang sudah kelelahan akibat pendakian sepanjang malam, pastilah keteduhan dari terik matahari musim panas.

(Hingga episode ini penaklukan Kanaan terjadi dengan demikian cepat, sesudah Paskah di Gilgal, sehingga kurun waktunya hanya beberapa bulan saja).

Sinar matahari yang berhenti saat musim panas, sudah merupakan mukjizat tersendiri.

Allah memberikan jawaban yang jauh melampaui segala sesuatu yang dapat diminta atau dipikirkan oleh Yosua, dengan mengirimkan bukan hanya bayangan peneduh yang diharapkan untuk menyegarkan pasukan tersebut, tetapi juga badai batu es yang besar untuk menghancurkan dan menunda gerakan musuh-musuh-Nya.

Setiap badai sejak masa panen terus sampai musim panas dianggap sebagai hukuman dari Allah (lih. I Sam. 12:17).

Penjelasan yang benar tentang mukjizat ini, yang diutarakan dalam gaya puisi Timur Kuno, cenderung mendukung ide bahwa Yosua ketika itu mencari kelepasan dari sengatan sinar matahari.

Kata dôm, yang diterjemahkan dengan matahari berhentilah (ay. 12b) pada dasarnya berarti "mati, tidak bergerak atau diam", kemudian "berdiam diri" atau "berhentilah" dari kegiatan rutin seperti dalam Ayub 30:27, 31:34, Mazmur 35:15, 37:7, Ratapan 2:18.

Robert Dick Wilson menunjukkan, bahwa akar kata dm di dalam naskah-naskah perbintangan Babel artinya "digelapkan".

Dengan demikian, matahari dikatakan "mati" bila tidak bersinar, seperti di dalam Inferno karangan Dante baris keenam puluh, "kata-kata" atau "ucapan" matahari adalah sinar yang dipancarkan ke seluruh dunia, panasnya yang meliputi alam semesta (Mzm. 19:2-6).

Demikian pula sinonimnya amad yang diterjemahkan berhenti (13a) dan tidak bergerak (13b), sering kali diartikan sebagai berhenti (Kej. 30:9, II Raj. 4:6, Yun. 1:15).

Yosua 10:12-14, dengan demikian dapat diterjemahkan sebagai berikut: "Yosua lalu berbicara kepada Yehova pada hari Yehova menyerahkan orang Amori kepada orang-orang Israel; dan Yosua mengatakan di hadapan orang Israel,

"Ya matahari, berhentilah di Gibeon, dan engkau ya bulan, di Lembah Ayalon.

Dan matahari pun berhenti dan bulan tidak bergerak (bersinar), hingga bangsa itu mengadakan pembalasan kepada musuh-musuhnya.

Bukankah hal itu tercatat di dalam Kitab Yasyar - sebab matahari berhenti di tengah langit, dan dia tidak tergesa mengakhiri hari itu, tidak pernah ada hari seperti itu sebelumnya maupun sesudahnya, yaitu bahwa Yehova mendengarkan suara manusia sebab Yehova berperang untuk Israel.
"

Jelas Yosua memanjatkan permohonannya pada saat matahari sedang terbit di bagian timur Gibeon dan bulan sedang terbenam di Lembah Ayalon (Wadi Selman yang muncul dari perbukitan satu mil di sebelah selatan Bet-Horon Bawah) sebelum mereka berhasil mengejar pasukan tersebut sampai di Bet-Horon Atas.

Jadi, Yosua memanjatkan doa tersebut sebelum badai batu es itu.

15. Terkecuali, dengan mengikuti LXX, kita membuang ayat ini seluruhnya, pastilah ayat ini merupakan kesimpulan dari ringkasan kisah yang tercatat di dalam Kitab Yasyar.

Sebab menurut kisah utamanya, Yosua berkemah di Makeda (10:21) dan tidak kembali ke Gilgal sebelum penyerangan tersebut selesai (10:43).

Lima Raja Digantung (10:22-27).


Mungkin sehari setelah hari yang panjang itu, bahwa Yosua menyuruh agar raja-raja tersebut diseret keluar dari gua tempat mereka bersembunyi (10: 16-27). 24.

Taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini. Lambang kuno tanda kemenangan mutlak itu, yang sering kali diukirkan pada monumen raja-raja Mesir dan Asyur, di sini diperankan oleh para panglima perang Yosua (bdg. I Raj. 5:3, Mzm. 8:6, 18:38-40, Yes. 49:23).

Penaklukan Palestina Selatan (10:28-43).


Pada tahap ini, cara Yosua berperang tampaknya berupa serangkaian serangan kilat kepada kota-kota penting di Kanaan, dengan tujuan melumpuhkan kemampuan bertempur dari penduduknya, tidak selalu berarti kota tersebut diduduki (10: 19-20).

Ketika raja dari Gezer dan pasukannya dikalahkan (10:33, 12:12), Yosua tidak menduduki kota tersebut (16:10). Hal yang sama berlaku di Betel (lih. taf. 8:10-17).

Pada akhir dari pertempuran, Yosua kembali dengan seluruh pasukannya ke markas besar di Gilgal (10:43) tanpa meninggalkan pasukan. Dan karenanya Hebron dan Debir harus ditaklukkan lagi (15:13-17).

Itu sebabnya, Yehezkiel Kaufmann dari Hebrew University menyebut serangan-serangan Yosua sebagai "perang yang menghancurkan dan memusnahkan, bukan pendudukan dengan ditempati langsung" (Biblical Account of Conquest of Palestine, hlm. 86).

Karena Yosua tidak meluangkan waktu yang cukup untuk mengembangkan sebuah taktik pengepungan di setiap kota (10:31-35) -- sekalipun tentang pengepungan ini Musa telah memberikan berbagai petunjuk kepada Israel (Ul. 20:10-20) -- tampaknya Yosua mungkin tidak berusaha untuk menggempur tembok-tembok kota dan pasti juga tidak benteng-benteng di dalam kota itu.

Pasukan kuat raja Thutmose III akhirnya baru berhasil menguasai Megido setelah dikepung selama tujuh bulan.

Tidak dilaporkan adanya intervensi ilahi lainnya seperti di Yerikho yang pertahanannya demikian kokoh, sehingga Israel tidak mungkin bisa mengalahkan kota tersebut dengan serangan frontal.

Oleh karena itu, Yosua pastilah lebih mengarahkan perhatian pada kota-kota merdeka di sekitarnya -- segala kotanya (Yos. 10:37, 39) dan daerah pemukiman dari setiap kota utama yang ada di dalam atau di luar perbentengan.

Untuk memperoleh kesempatan membunuh raja dan pasukannya, Yosua pastilah mengandalkan serangan mendadak seperti di Ai, atau dia mungkin berharap, bahwa kekalahan perang dan hilangnya semangat juang mereka sebelumnya, membuat perlawanan mereka tidak berarti.

Teori tentang taktik perang Yosua ini rupanya dibenarkan oleh 11:13: "Tetapi kota-kota yang letaknya di atas bukit-bukit puing tidaklah dibakar oleh orang Israel, hanya Hazor saja yang dibakar oleh Yosua."

Oleh karena itu, sebagian besar kota-kota ini tentu bisa dengan cepat didiami lagi oleh orang Kanaan, mungkin bahkan oleh orang-orang yang selamat di dalam benteng setiap kota; di kemudian hari, setiap suku harus mengurangi jumlah penduduk asli tersebut pada zaman Hakim-Hakim (bdg. Hak. 1).

31. Lakhis. Kota dari Zaman Perunggu Akhir yang terletak di Tel ed-Duweir ini dibakar sekitar tahun 1230 sM, mungkin oleh Firaun Merneptah, namun pasti bukan oleh Yosua (bdg. 11:13).

Sekalipun demikian, kuil yang tertua di antara tiga buah kuil yang didirikan secara berurutan di dalam suatu benteng lebih tua di luar tembok kota ini kehancurannya sangat mungkin disebabkan oleh serangan Yosua. "Kuil I" ini berasal dari abad ke-15 sM.

38. Debir. Juga dinamakan Kiryat-Sefer (15:15), dan Kiryat-Sana (15:49).

Kyle dan Albright melokasikan Debir di Tel Beit Mirsim, tetapi bukti arkheologi di wilayah tersebut tidak cocok dengan tanggal abad kelima belas sM dari Kitab Keluaran.

J. Simons sebaliknya berpendapat, bahwa Kirbet Terameh (5 mil di sebelah timur Laut Hebron) dengan beberapa mata air di sekitarnya pada ketinggian yang berbeda dari permukaan air laut, yaitu "mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir" pada 15:19, adalah Debir (The Geoghraphical and Topographical Texts of the Old Testament, hlm. 282).

40. Negeb merupakan wilayah padang gurun yang terletak di wilayah Palestina Selatan.

Sephelah atau Daerah Bukit adalah daerah kaki bukit antara Central Ridge dan dataran Filistin.

Lereng gunung (hã'ãshédôt) adalah daerah yang menurun dari Central Ridge sampai ke Laut Mati.

41. Gosyen. Sebuah kota (15:51) yang terletak di pegunungan Yehuda paling selatan, dan bersama dengan Gibeon dipakai untuk menggambarkan ujung selatan dan utara dari pertempuran ini.

Perikop Selanjutnya: Bagian Utara Kanaan Direbut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel