1 Samuel 2:11-26: Kejahatan Anak-anak Eli

Kejahatan Anak-anak Eli.

Setelah belajar perikop Puji-pujian Hana dari 1 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Kejahatan Anak-anak Eli.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Samuel (1Sa 2:11-26 dengan judul perikop Kejahatan Anak-anak Eli).

Kita belajar perikop Kejahatan Anak-anak Eli ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Kejahatan Anak-anak Eli (Kitab 1 Samuel 2:11-26)


1Sa 2:11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli.

1Sa 2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,

1Sa 2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya

1Sa 2:14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.

1Sa 2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."

1Sa 2:16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

1Sa 2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

1Sa 2:18 Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.

1Sa 2:19 Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.

1Sa 2:20 Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: "TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN." Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya.

1Sa 2:21 Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN.

1Sa 2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

1Sa 2:23 berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?

1Sa 2:24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.

1Sa 2:25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.

1Sa 2:26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.


11. Menjadi pelayan Tuhan. Melayani di hadapan hadirat Tuhan, berarti melaksanakan tugas para imam atau orang Lewi di dalam kaitan dengan penyembahan kepada Allah.

Pelayanan semacam itulah yang dilakukan Samuel ketika ia besar, di bawah pengawasan dan pengarahan imam Eli.

13-17. Batas hak para imam.

Hal yang dibenarkan berdasarkan contoh yang ada. Sesungguhnya, contoh itu terlihat dalam hukum pada Ulangan 18:3 dan Imamat 7:31-34.

Putra-putra Eli bersalah melakukan dosa ganda:
(a) bukannya mengambil hanya bagian yang diserahkan kepada mereka, mereka mengambil semua yang dapat diraih dengan garpu, dan
(b) mereka mengambil bagian mereka sebelum lemak dan darah dipersembahkan sebagai kurban kepada Tuhan.

Tampaknya para imam tidak menerima undangan untuk menghadiri perjamuan setiap keluarga, tetapi mereka menghendaki potongan-potongan yang penting dikirim ke rumah mereka.

Untuk memastikan bahwa mereka memperoleh bagian-bagian tersebut, maka mereka mendesak para pelayan mereka, agar mengambil potongan-potongan yang terbaik sebelum kurban dipersembahkan.

18. Tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. Baju efod adalah sebuah jubah sederhana sekali (II Sam. 6:14), yang hanya dipakai oleh para imam, orang Lewi, hakim dan tokoh terkemuka ketika ada upacara-upacara religius.

Baju efod jangan disamakan dengan efod untuk menentukan kehendak Allah.

Walaupun para imam Mesir juga memakai jubah lenan (ipd), tidak diketahui pasti apakah pakaian mereka itulah yang mempengaruhi pakaian para imam Israel.

19. Jubah kecil. Kata Ibrani meîl berarti sejenis jubah longgar panjang yang dipakai oleh para raja (I Taw. 15:27), nabi (I Sam. 15:27), orang penting (Ayb. 2:12), dan perempuan terpandang (II Sam. 13:18).

Jubah itu berlubang untuk memasukkan kepala, dan di sisinya untuk memasukkan lengan, namun jubah itu tidak berlengan.

Jubah ini dipakai sebagai pakaian luar di atas jubah dalam.

21. Makin besar. Kata kerja yang sama dipakai untuk Musa (Kel. 2:10 dst.).

Kata ini bisa berarti perkembangan mental dan moral maupun jasmaniah.

22. Perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu. Keluaran 38:8 menyebutkan tentang perempuan-perempuan "yang melayani" ini.

Sebagian pakar berpendapat, bahwa kedua putra Eli memperkenalkan pelacuran agama Kanaan ke dalam tempat ibadah di Silo.

Pakar yang lain berpendapat, bahwa para perempuan ini adalah pengawas anak-anak kecil seperti Samuel.

24. Menyebabkan umat Tuhan melakukan pelanggaran. LXX menerjemahkannya: sehingga umat Tuhan tidak beribadah. Maksudnya: menolak untuk mengikuti kebaktian di tempat itu karena para pemimpinnya tidak bermoral.

25. Jika seseorang berdosa terhadap Tuhan. Bila seorang mempunyai pengaduan terhadap orang yang lain, persoalan itu dapat diputuskan oleh Allah melalui wakil-Nya, yaitu sang hakim (Mzm. 82:3), atau oleh undian kudus yang dilakukan oleh imam.

Tetapi, jika Allah yang menjadi penggugat, tidak mungkin ada acuan pada suatu pihak yang tidak memihak, dan kejahatan itu mendatangkan balasan langsung dari surga.

Tuhan hendak mematikan mereka. Bandingkanlah bahasa Keluaran 24:1 dan Yosua 11:20, di mana dikatakan bahwa Tuhan mengeraskan hati Firaun dan orang Kanaan, dan I Samuel 16:14 di mana dikatakan, bahwa Saul "diganggu oleh roh jahat yang daripada Tuhan".

Sekalipun demikian, kita yakin, bahwa Tuhan "berkenan pada kasih setia" (Mi. 7:18), dan "tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya" (Yeh. 18:32).

Adanya kemurahan dan hukuman secara bersama-sama dalam kehendak ilahi ini (Kel. 34:6-7), merupakan rahasia yang berada di luar jangkauan pemahaman kita.

Tetapi, harus diperhatikan dengan cermat, bahwa baru setelah Firaun menutup telinganya terhadap berbagai peringatan yang berulang kali disampaikan dan baru setelah orang Kanaan mencemarkan diri mereka dengan kejahatan yang amat berat, Allah mengeraskan hati mereka.

Setelah putra-putra Eli mengabaikan dan melawan hukum-hukum-Nya, barulah Allah memutuskan untuk membunuh mereka.

Perikop Selanjutnya: Nubuat Tentang Eli dan Kaum Keluarganya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel