Hakim-hakim 18: Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan

Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan.

Setelah belajar perikop Patung Sembahan Mikha dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 18 dengan judul perikop Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan).

Kita belajar perikop Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Patung Sembahan Mikha Dirampas Oleh Bani Dan (Kitab Hakim-hakim 18)


Jdg 18:1 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel dan pada zaman itu suku Dan sedang mencari milik pusaka untuk menetap, sebab sampai hari itu mereka belum juga mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.

Jdg 18:2 Sebab itu bani Dan menyuruh dari kaumnya lima orang dari seluruh jumlah mereka, semuanya orang-orang yang gagah perkasa, yang berasal dari Zora dan Esytaol, untuk mengintai negeri itu dan menyelidikinya, serta berkata kepada mereka: "Pergilah menyelidiki negeri itu." Ketika orang-orang itu sampai ke pegunungan Efraim di rumah Mikha, bermalamlah mereka di sana.

Jdg 18:3 Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: "Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?"

Jdg 18:4 Katanya kepada mereka: "Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku; ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya."

Jdg 18:5 Kata mereka kepadanya: "Tanyakanlah kiranya kepada Allah, supaya kami ketahui apakah perjalanan yang kami tempuh ini akan berhasil."

Jdg 18:6 Kata imam itu kepada mereka: "Pergilah dengan selamat! Perjalanan yang kamu tempuh itu dipandang baik oleh TUHAN."

Jdg 18:7 Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais. Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram, menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram. Orang-orang itu tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang Sidon dan tidak bergaul dengan siapapun juga.

Jdg 18:8 Setelah mereka kembali kepada saudara-saudara sesukunya di Zora dan Esytaol, berkatalah saudara-saudara sesukunya kepada mereka: "Apakah yang kamu dapati di sana?"

Jdg 18:9 Jawab mereka: "Bersiaplah, marilah kita maju menyerang mereka, sebab kami telah melihat negeri itu, dan memang sangat baik. Masakan kamu tinggal diam! Janganlah bermalas-malas untuk pergi memasuki dan menduduki negeri itu.

Jdg 18:10 Apabila kamu memasukinya kamu mendapati rakyat yang hidup dengan tenteram, dan negeri itu luas ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan. Sesungguhnya, Allah telah menyerahkannya ke dalam tanganmu; itulah tempat yang tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi."

Jdg 18:11 Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang dari kaum suku Dan, diperlengkapi dengan senjata.

Jdg 18:12 Mereka maju, lalu berkemah di Kiryat-Yearim di Yehuda. Itulah sebabnya tempat itu disebut Mahane-Dan sampai sekarang; letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim.

Jdg 18:13 Dari sana mereka bergerak terus ke pegunungan Efraim dan sampai di rumah Mikha.

Jdg 18:14 Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi mengintai daerah Lais itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya: "Tahukah kamu, bahwa dalam rumah-rumah ini ada efod, terafim, patung pahatan dan patung tuangan? Oleh sebab itu, insafilah apa yang akan kamu perbuat!"

Jdg 18:15 Kemudian mereka menuju ke tempat itu, lalu sampai di rumah orang muda suku Lewi itu, di rumah Mikha, dan menanyakan apakah ia selamat.

Jdg 18:16 Sementara keenam ratus orang dari bani Dan yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,

Jdg 18:17 maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang yang diperlengkapi dengan senjata itu.

Jdg 18:18 Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam itu kepada mereka: "Berbuat apakah kamu ini?"

Jdg 18:19 Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"

Jdg 18:20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.

Jdg 18:21 Kemudian berbaliklah mereka dan pergi, dengan anak-anak, ternak dan barang-barang yang berharga ditempatkan di depan mereka.

Jdg 18:22 Ketika mereka telah jauh dari rumah Mikha, dikerahkanlah orang-orang dari rumah-rumah yang di dekat rumah Mikha dan orang-orang itu mengejar bani Dan itu.

Jdg 18:23 Mereka memanggil-manggil bani Dan, maka berbaliklah orang-orang itu dan berkata kepada Mikha: "Mau apa engkau dengan mengerahkan orang?" Lalu jawabnya:

Jdg 18:24 "Allahku yang kubuat serta imam juga kamu ambil, lalu kamu pergi. Apakah lagi yang masih tinggal padaku? Bagaimana perkataanmu itu kepadaku: Mau apa engkau?"

Jdg 18:25 Berkatalah bani Dan kepadanya: "Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa."

Jdg 18:26 Lalu bani Dan melanjutkan perjalanannya, dan Mikha, setelah dilihatnya mereka itu lebih kuat dari padanya, berpalinglah ia pulang ke rumahnya.

Jdg 18:27 Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar.

Jdg 18:28 Tidak ada orang yang datang menolong, sebab kota itu jauh dari Sidon dan orang-orang kota itu tidak bergaul dengan siapapun juga. Letak kota itu di lembah Bet-Rehob. Kemudian bani Dan membangun kota itu kembali dan diam di sana.

Jdg 18:29 Mereka menamai kota itu Dan, menurut nama bapa leluhur mereka, yakni Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais.

Jdg 18:30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.

Jdg 18:31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.


18:1. Pada zaman itu suku Dan sedang mencari milik pusaka untuk menetap. Suku Dan yang wilayahnya sedang diduduki oleh orang Filistin yang perkasa, tidak memperoleh ruangan yang memadai untuk hidup secara nyaman di wilayah sebelah barat suku Yehuda.

2. Sebab itu bani Dan menyuruh dari kaumnya lima orang... Lima orang pengintai dikirim untuk mencari wilayah pemukiman baru, yang sekiranya dapat dijadikan tempat tinggal bagi suku Dan.

Ketika menuju ke utara, mereka menemukan rumah Mikha di Gunung Efraim (17:1-13).

3. Dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi itu. Pemuda Lewi yang bekerja sebagai imam di rumah Mikha, jelas pernah bertemu dengan para pengintai dari suku Dan itu sebelumnya.

5. Tanyakanlah kiranya kepada Allah. Para pengintai suku Dan meminta petunjuk dari sang pemuda Lewi itu, apakah mereka akan berhasil atau tidak melaksanakan tugas mereka.

Mereka beranggapan, bahwa seorang imam dengan efodnya dapat menjadi semacam juru ramal.

6. Pergilah dengan selamat. Pemuda Lewi itu memberikan jawaban yang memberi semangat.

Menurut dia, perjalanan mereka akan diberkati oleh Tuhan.

7. Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais. Lais atau Lesem, adalah kota di bagian utara negeri itu, yang diduduki oleh orang Israel kuno.

Sesudah diduduki oleh suku Dan, maka nama wilayah tersebut adalah Dan.

Para pengintai menemukan, bahwa Lais merupakan sebuah kota yang tidak memiliki pemerintahan yang kuat, jauh terpencil dari orang Finisia dari Sidon, dan tanpa ada perjanjian dengan suku-suku sekelilingnya yang kira-kira dapat mendatangkan kesulitan bagi suku Dan jika mendapatkan serangan.

9. Bersiaplah, marilah kita maju menyerang mereka. Para pengintai kembali dengan laporan yang baik, dengan mengusulkan, bahwa suku Dan sebaiknya menguasai Lais.

11. Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang dari kaum suku Dan. Ekspedisi yang dikirimkan suku Dan tersebut terdiri dari enam ratus orang prajurit, istri dan anak-anak mereka beserta dengan harta milik yang dapat dibawa.

12. Mereka maju, lalu berkemah di Kiryat-Yearim. Kiryat-Yearim (kota hutan) berjarak dua atau tiga jam perjalanan dari Esytaol.

Pada masa penaklukan, Kiryat-Yearim adalah salah satu kota konfederasi orang Gibeon (Yos. 9:17).

Nama daerah permukiman suku Dan di dekat Kiryat-Yearim adalah Mahane-Dan (perkemahan suku Dan).

13. Sampai di rumah Mikha. Kelima orang pengintai menceritakan kepada ekspedisi tersebut tentang adanya seorang pemuda Lewi yang bekerja di rumah Mikha, dan tentang obyek-obyek penyembahan berhala milik orang Efraim itu di dalam kuilnya (ay. 14).

Setelah memberikan salam seperlunya (ay. 15), sementara enam ratus orang prajurit suku Dan bersiap siaga, kelima orang yang mengintai tersebut memasuki kuil Mikha, dan mengambil segala perlengkapan yang ada di dalamnya, yaitu patung berhala, efod dan terafim (bdg. 17:4-5).

Mereka kemudian memaksa si pemuda Lewi untuk ikut dengan mereka (ay. 19), dengan janji bahwa dia akan lebih beruntung bekerja sebagai imam bagi satu suku dibandingkan dengan hanya bagi satu keluarga saja.

Setelah berhasil menyelesaikan tugas mereka di rumah Mikha, ekspedisi suku Dan tersebut bersiap-siap untuk bergerak maju (ay. 21).

22. Dikerahkanlah orang-orang dari rumah-rumah yang di dekat rumah Mikha. Mikha dan para tetangganya berhasil mengejar orang-orang suku Dan tersebut, dan menuduh mereka telah mencuri imam dan peralatan ibadah keluarga Mikha.

25. Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami. Orang-orang suku Dan balik mengancam para tetangga Mikha, dan mengatakan bahwa mereka akan dibunuh jika berusaha untuk merampas kembali benda-benda penyembahan berhala tersebut.

Mikha dan tetangga-tetangganya terpaksa kembali dengan tangan kosong (ay. 26).

27. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar. Orang-orang suku Dan menyerang penduduk kota Lais, membunuh mereka dengan pedang dan membakar kota mereka.

Jarak yang jauh dari kota Sidon, serta ketiadaan kerja sama dengan tetangganya, telah membuat kota itu tidak berdaya (ay. 28).

Suku Dan dengan mudah menguasai kota itu, membangunnya kembali, menempati kota tersebut, dan memberi nama Dan kepadanya.

30. Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu. Patung berhala Mikha diletakkan di kuil kota suku Dan tersebut.

Keluarga imam yang berasal dari Gersom bin Musa bertugas sebagai imam di tempat ibadah suku Dan tersebut.

Terjemahan AV: Gersom putra Manasye, dilandaskan pada persetujuan para ahli Alkitab Perjanjian Lama, untuk membuang nama Musa dari segala hubungan dengan penyembahan berhala.

Yonatan mungkin adalah nama dari pemuda Lewi yang pertama kali disebutkan di 17:7.

Imamat keluarga Yonatan tersebut dikatakan berlangsung terus sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.

Berlandaskan ayat 31, "buangan" itu ditafsirkan oleh sejumlah penafsir sebagai mengacu pada peristiwa tabut perjanjian diambil dari Silo (I Sam. 4:11).

Penafsir lain beranggapan, bahwa buangan tersebut mengacu kepada pengangkutan penduduk Galilea Utara sebagai tawanan oleh Tiglat-Pileser (II Raj. 15:29).

31. Mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo. Untuk beberapa waktu, Silo merupakan pusat ibadah orang Israel (I Sam. 1:3), tetapi suku Dan memiliki pusat penyembahan berhala mereka sendiri.

Suku Dan terus merupakan pusat penyembahan berhala, bahkan sesudah keruntuhan kerajaan Salomo.

Yerobeam membangun patung berhala anak lembu emas di Betel dan di Dan (I Raj. 12:29).

Perikop Selanjutnya: Perbuatan Noda di Gibea.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel