Hakim-hakim 16:23-31: Simson Mati

Simson Mati.

Setelah belajar perikop Simson dan Delila dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Simson Mati.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 16:23-31 dengan judul perikop Simson Mati).

Kita belajar perikop Simson Mati ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Simson Mati (Kitab Hakim-hakim 16:23-31)


Jdg 16:23 Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita."

Jdg 16:24 Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka, sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita."

Jdg 16:25 Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.

Jdg 16:26 Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."

Jdg 16:27 Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.

Jdg 16:28 Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin."

Jdg 16:29 Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.

Jdg 16:30 Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

Jdg 16:31 Sesudah itu datanglah ke sana saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya, mereka mengangkat dia dan membawanya dari sana, lalu menguburkannya di antara Zora dan Esytaol di dalam kubur Manoah, ayahnya. Dia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tahun lamanya.


Para Penindas dan Pelepas Israel (3:7-16:31).

Sesudah pendahuluan umum, yang melukiskan kehidupan sepanjang masa para Hakim, kepada kita disajikan serangkaian episode khusus.

Setiap episode, mengisahkan kemurtadan Israel dengan penghajaran oleh Allah sebagai akibatnya.


23. Berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon. Dagon dikenal sebagai salah satu dewa di dalam dewan dewa-dewa di Ugarit.

Dia diterima oleh orang Filistin sesudah mereka tinggal di Palestina.

Mereka menganggap, bahwa kemenangan mereka atas Simson diperoleh karena kuasa dewa Dagon tersebut (ay. 24).

25. Panggillah Simson untuk melawak bagi kita. Ketika orang-orang Filistin sedang berpesta pora, Simson sedang mengilang di kilangan penjara.

Tetapi, di tengah-tengah keriangan mereka, para raja kota tersebut meminta, agar Simson dibawa ke kuil itu, mungkin dengan maksud untuk mempermalukan dia.

26. Biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini. Simson kemudian dibawa ke kuil itu.

Sesampainya di sana, dia meminta kepada pemuda yang menuntunnya, agar diizinkan untuk bersandar pada tiang-tiang penyangga atap kuil tersebut.

Dalam kuil itu, dua tiang penyangga besar menopang atap ruangan tempat para tamu terhormat berkumpul.

Ruang tersebut menghadap sebuah halaman yang luas.

Penduduk yang menonton akan duduk atau berdiri di loteng atas dari ruangan itu, dari sana mereka bisa melihat halaman luas tersebut di mana Simson dipaksa untuk menghibur mereka.

Atas permintaannya, Simson dibawa ke tiang-tiang penyangga ruangan yang berdekatan.

Jika tiang-tiang tersebut disingkirkan, maka orang banyak yang menonton akan jatuh menimpa semua pejabat yang ada di bawahnya, sehingga membunuh banyak orang dari kedua golongan itu.

28. Berserulah Simson kepada Tuhan. Alkitab tidak menyajikan Simson sebagai teladan kesalehan.

Alkitab bahkan mengatakan, bahwa kejatuhannya disebabkan oleh dosanya sendiri.

Namun, penghinaan yang dideritanya di tangan orang Filistin, tampaknya telah membuat Simson sadar akan tugas yang Allah berikan kepadanya.

Sekalipun demikian, di dalam permohonan inipun, Simson meminta agar bisa membalas dendam kepada orang Filistin karena telah mencungkil matanya.

30. Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini. Dengan mengeluarkan segenap kekuatannya, orang kuat itu mendorong dua tiang penyangga tengah (ay. 29), sehingga runtuhlah bangunan kuil tersebut.

Peristiwa itu telah menewaskan para raja dan bangsawan Filistin, serta tidak diragukan lagi sebagian besar dari tiga ribu orang laki-laki dan perempuan yang menonton di loteng.

31. Sesudah itu datanglah ke sana saudara-saudaranya. Simson telah mengakibatkan kematian sebagian besar orang Filistin, musuh bebuyutan Israel.

Memang dia tidak meniadakan ancaman orang Filistin, tetapi dia dihormati atas keberhasilannya yang khas itu.

Tubuhnya dipindahkan dari Gaza dan memperoleh penguburan yang terhormat di dalam kuburan keluarga.

Kisah Simson diakhiri dengan pernyataan: dia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tahun lamanya (bdg. 15:20).

Kata-kata ini dapat ditafsirkan secara bebas, sebagai berarti bahwa selama hampir dua dasawarsa, dia telah menghasilkan keamanan bagi orang Israel, karena semasa hidupnya Simson, orang Filistin tidak menyerang umat Perjanjian itu.

Perikop Selanjutnya: Patung Sembahan Mikha.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel