Hakim-hakim 21: Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup

Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup.

Setelah belajar perikop Peperangan Orang Israel Melawan Bani Benyamin dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup yang merupakan perikop dan pasal terakhir dari Kitab Hakim-hakim.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 21 dengan judul perikop Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup).

Kita belajar perikop Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Suku Benyamin Dapat Tetap Hidup (Kitab Hakim-hakim 21)


Jdg 21:1 Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorangpun dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang Benyamin menjadi isterinya."

Jdg 21:2 Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,

Jdg 21:3 katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?"

Jdg 21:4 Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.

Jdg 21:5 Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel: "Siapakah dari seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa, demikian: "Pastilah ia dihukum mati."

Jdg 21:6 Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus dari orang Israel.

Jdg 21:7 Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi TUHAN untuk tidak memberikan seorangpun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?"

Jdg 21:8 Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa dari Yabesh-Gilead tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan jemaah itu.

Jdg 21:9 Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead.

Jdg 21:10 Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.

Jdg 21:11 Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas."

Jdg 21:12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan.

Jdg 21:13 Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka.

Jdg 21:14 Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.

Jdg 21:15 Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.

Jdg 21:16 Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin."

Jdg 21:17 Lagi kata mereka: "Warisan orang-orang yang terluput itu haruslah tetap tinggal pada suku Benyamin, supaya jangan ada suku yang terhapus dari antara orang Israel.

Jdg 21:18 Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri kepada suku Benyamin!"

Jdg 21:19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona."

Jdg 21:20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.

Jdg 21:21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Jdg 21:22 Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah."

Jdg 21:23 Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.

Jdg 21:24 Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana ke milik pusakanya.

Jdg 21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.


21:1. Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa. Sesudah pembantaian suku Benyamin itu, orang Israel menghadapi persoalan yang baru.

Hampir seluruh suku Benyamin berhasil ditumpas, dan semua suku yang lain bersumpah, bahwa putri-putri mereka dilarang menikahi sisa orang Benyamin.

Bagaimana suku Benyamin bisa tetap ada?

5. Siapakah dari seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk menghadap Tuhan? Sambil berusaha menemukan cara agar suku Benyamin tidak punah, orang-orang Israel itu berusaha untuk mencari siapa yang tidak ikut berkumpul bersama mereka di Mizpa.

Mereka telah bersumpah, bahwa siapa yang menolak untuk datang ke Mizpa akan dibunuh.

Setelah diteliti, ternyata ditemukan, bahwa penduduk Yabesy-Gilead tidak menjawab undangan tersebut (ay. 8).

Karena itu, dua belas ribu orang dikirim ke Yabesy-Gilead untuk membunuh semua kaum laki-laki dan perempuan, tetapi agar membawa para perawan ke perkemahan di Silo (ay. 10-12).

13. Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon. Suku Benyamin yang tersisa itu memperoleh jaminan, bahwa tujuan pemanggilan mereka itu bermaksud baik, dan bahwa para perawan yang berjumlah empat ratus orang dari Yabesy-Gilead akan diresmikan menjadi istri mereka (ay. 14).

16. Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Mengingat sumpah untuk tidak memberikan istri kepada suku Benyamin yang tersisa, namun tetap berusaha agar mereka tidak punah, perlu ditemukan sebuah cara penyelesaian.

19. Setiap tahun ada perayaan bagi Tuhan di Silo. Sebuah cara untuk mengelak sumpah tersebut ditemukan juga.

Pada saat perayaan tahunan di Silo, para gadis dari kota tersebut bisa dilihat ketika mereka menari (ay. 21).

Suku Benyamin yang tersisa memperoleh perintah: Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur (ay. 20), hingga mereka melihat para gadis yang menari itu.

Sesudah itu, mereka bisa keluar dari persembunyian, dan hendaknya masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Dengan demikian, sisa suku Benyamin itu mempunyai istri, dan orang Israel tidak melanggar sumpah, sebab putri mereka tidak "diserahkan" untuk dinikahi oleh orang Benyamin tersebut.

Jika ada dari keluarga sang gadis yang mengajukan gugatan (ay. 22), maka orang Israel lainnya akan turun tangan membantu sisa suku Benyamin itu.

23. Jadi bani Benyamin berbuat demikian. Akhirnya semua sisa suku Benyamin itu mempunyai istri, sehingga mereka bisa kembali ke rumah dan membangun ulang kota yang telah dihancurkan oleh peperangan itu.

24. Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut suku dan kaumnya. Akhirnya gabungan orang Israel dibubarkan kembali, sesudah masalah yang dihadapi oleh para lelaki sisa suku Benyamin dapat diselesaikan dengan baik.

Kitab ini kemudian diakhiri dengan mengingatkan para pembacanya, bahwa semua episode yang menyedihkan ini terjadi, karena: Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. (ay. 25).

Sekalipun tangan Allah dapat dilihat terlibat di sepanjang sejarah para hakim ini, kegagalan manusia tampak menonjol dengan sangat jelas.

Perikop Selanjutnya: Rut dan Naomi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel