1 Raja-raja 16:29-34: Ahab Menyembah Baal

Setelah belajar perikop Omri, Raja Israel dari Kitab 1 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Ahab Menyembah Baal.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1 Kings 16:29-34) dengan judul perikop Ahab Menyembah Baal).

Kita belajar perikop "Ahab Menyembah Baal" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Ahab Menyembah Baal (Kitab 1Ki 16:29-34)


1Ki 16:29 Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria.

1Ki 16:30 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.

1Ki 16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.

1Ki 16:32 Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.

1Ki 16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.

1Ki 16:34 Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.


29. Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, Raja Yehuda. Ahab (874-853 sM), yang sebenarnya merupakan seorang pemimpin yang tangguh, bukan saja penuh dengan kebiasaan jelek Yerobeam tetapi juga dengan praktik penyembahan berhala yang dianut oleh putri yang dinikahinya.

30. Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya. Sebuah evaluasi sejarawan tentang karier Ahab yang jelek.

31. Ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon. Tindakan ini pasti terutama merupakan siasat politik berlandaskan pada perjanjian damai kuno di antara orang Israel dengan orang Sidon yang dilakukan oleh Salomo.

Dan Ahab mungkin berpikir bahwa tindakannya itu dapat dibenarkan sebagian.

Sekalipun demikian, penyembahan Baal yang demikian keji dan tidak bermoral sudah demikian merasuki penyembahan di Tirus dan Sidon sehingga pasti kebiasaan itu masuk juga ke Israel melalui Izebel.

Kata Baal, yaitu istilah Ibrani untuk "tuan" sedikit banyak dipakai juga untuk sejumlah dewa nasional.

Tetapi, Baal dari Tirus adalah Melkart, dewa utama orang Tirus.

Izebel memainkan peranan sebagai imam perempuan kepala dari Baal Tirus.

Melkart adalah jenis dewa yang menuntut pembakaran anak-anak yang tidak bersalah sebagai penyembahan.

Salah satu alasan Melkart disembah ialah, bahwa dia dianggap sebagai penguasa negeri.

Untuk memintanya mengirim hujan ke bumi, dilaksanakanlah upacara-upacara agama kesuburan dan kurban-kurban dipersembahkan.

Mungkin Izebel memiliki sedikit alasan untuk menganut agama sesat ini sebab dirinya dilahirkan sebagai seorang putri raja kafir.

Namun sama sekali tidak ada alasan yang bisa membenarkan Ahab membiarkan istrinya memasukkan agama yang demikian menjijikkan ke dalam kehidupan orang Israel.

32. Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal . . . di Samaria. Samaria, ibu kota Kerajaan Utara, sekarang menjadi pusat penyembahan Baal.

33. Ahab membuat patung Asyera. Menurut G. Ernest Wright, Izebel mungkin membayangkan Asyera sebagai menunjukkan bahwa bukan hanya Baal yang disembah, tetapi juga istri Baal.

34. Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Kota Yerikho kuno yang telah dihancurkan oleh orang Israel pada zaman Yosua kini dibangun kembali dengan akibat kutukan yang diucapkan Yosua terhadapnya (Yos. 6:26) kini terwujud.

Sebuah pandangan lama mengatakan bahwa, Hiel sebetulnya mengorbankan dua orang putranya sebagai "tumbal dasar".

Menurut pandangan yang lebih baru, nyawa kedua orang putra Hiel itu dicabut sebagai hukuman Tuhan atas Hiel karena ketidaktaatannya, membangun kembali kota yang dikutuk Allah.

Perikop Selanjutnya: Elia di Tepi Sungai Kerit.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel