Kejadian 44:18-34: Yehuda Membela Benyamin

Yehuda Membela Benyamin​.

Setelah belajar perikop Piala Yusuf hilang dan didapati, sekarang kita belajar perikop Yehuda Membela Benyamin.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 44:18-34 dengan judul perikop Yehuda Membela Benyamin).

Kita belajar perikop Yehuda Membela Benyamin ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Yehuda Membela Benyamin (Kitab Kejadian 44:18-34)


Gen 44:18 Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.

Gen 44:19 Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu?

Gen 44:20 Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.

Gen 44:21 Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia.

Gen 44:22 Tetapi jawab kami kepada tuanku: Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati.

Gen 44:23 Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.

Gen 44:24 Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu.

Gen 44:25 Kemudian ayah kami berkata: Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.

Gen 44:26 Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.

Gen 44:27 Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku;

Gen 44:28 yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.

Gen 44:29 Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.

Gen 44:30 Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia,

Gen 44:31 tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.

Gen 44:32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.

Gen 44:33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Gen 44:34 Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."


Kemudian Yehuda berbicara atas nama dirinya sendiri dan saudara-saudaranya dalam suatu pernyataan yang tergolong paling indah dalam sastra.

Dia tidak membela diri, dia tidak menyangkal, tetapi sekadar mengajukan permohonan kepada pejabat Mesir yang berkuasa itu, agar Benyamin tetap hidup dan bebas.

Sir Walter Scott menyebut permohonan ini "pola paling lengkap dan kefasihan berbicara yang sungguh alamiah yang terdapat dalam suatu bahasa."

Sikap siap mengorbankan diri, yang sebelumnya asing bagi Yehuda, memancar dengan keindahan yang istimewa.

Yehuda dengan jujur mengakui kesalahan dirinya dan kesalahan saudara-saudaranya.

Sesungguhnya, mereka tidak mencuri uang pembayaran gandum maupun piala perak tersebut, tetapi mereka telah melakukan dosa mengerikan dengan menjual saudara mereka sebagai budak.

Mereka telah sangat menyusahkan dan menyedihkan Yusuf serta ayah mereka.

Dengan mengacu kepada penderitaan ayahnya, Yehuda menunjukkan bahwa dirinya saat ini sangat sadar akan nilai-nilai suci dan pentingnya hubungan keluarga.

Kesediaan sang kakak untuk menjadi pengganti bagi Benyamin menunjukkan kebesaran jiwanya.

Dia menawarkan diri untuk menjadi budak Yusuf, dan memohon agar Benyamin dan saudara-saudaranya yang lain bisa disuruh pulang untuk membawa berkat bagi ayah mereka yang sudah lanjut usia.

Inilah puncak campur tangan Allah dengan Yehuda.

Tuhan telah menjadikan dia seorang jagoan rohani untuk mewakili Tuhan dalam melaksanakan rencana ilahi.

Perikop Selanjutnya: Yusuf Memperkenalkan Dirinya Kepada Saudara-saudaranya.

Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel